ぱんだ娘。あるある
  • Home
  • Chika
  • Fandom
  • Sitemap

こんばんちわ♪

Hari terakhir di taun 2018 nih!!! Itu tandanya blog ini udah mau dua tahun!! Beri tepuk tangan dooong, pachipachipachi~~ Daaaannn, ajegile taun depan umur gue 28 taun hahahahahahahah. Bikin kepengen ganti nama blog ini karena sadar diri kok masa-masa ao haru-nya udah lewat lamaaaaa banget. Ganti, jangan?

Skip!

Hari ini gue menghabiskan waktu di hari terakhir taun 2018 dengan berjalan-jalan ke pameran Card Captor Sakura yang diadakan di Mori Art Museum, Roppongi. Kali ini gue bela-belain beli tiket yang dapet goodies. Begini penampakan goodies-nya.


Pembatas buku dan tiket untuk kenang-kenangan, karena tiket masuknya ini teh ya tiket masuk Mori Art Museum, bukan tiket khusus pameran. Paling cuma tertulis itu tiketnya untuk pameran apa, karena hari itu sepenglihatan gue, ada dua pameran yang sedang diadakan, yaitu Card Captor Sakura dan Fujiko F. Fujio.

Begitu masuk ke area pamerannya, pengunjung disambut oleh buku Clow!


Bohong kalau nggak heboh liatnya. Poto-poto cantik dulu, baru deh tengok yang lain. Di ruangan ini, ada penjelasan mengenai cerita Card Captor Sakura, dan karakter-karakternya. Juga ada penjelasan mengenai sejarah serial komik ini, dari yang masih diserialisasikan di majalah komik Nakayoshi, sampai terciptanya Clear Card Hen. Selain itu ada juga lubang kecil yang merupakan tempat ngintipnya Tomoyo. Apa yang diintip Tomoyo? Apalagi kalau bukan Sakura dan Syaoran yang sedang berduaan haha. Punya temen hobi stalking memang menyeramkan.

Btw, karena lubang intipnya nggak boleh dipoto, jadi ya nggak ada potonya deh =((

Well, pokoknya puas-puasin deh di ruangan ini sebelum lanjut ke ruangan berikutnya, karena pengunjung nggak bisa balik lagi kalau udah pindah ruangan,

Ruangan selanjutnya adalah ruang teater kecil. KONNYANYACHIWAAAA!! Kero akan menjelaskan mengenai kekuatan sihir yang terdapat dalam kartu Clow, juga mengapa Sakura berusaha mengumpulkannya. Sebentar banget sih.

Selesai menonton, lanjut ke ruangan berikutnya yang ceritanya teh lagi kena sihirnya kartu Flowers. Di ruangan ini dipajang lukisan berbagai macam bunga, dan yang paling menariknya nih, pengunjung diminta untuk menempel satu stiker bunga di ruangan tersebut. Jadi tuh kayak bunga-bunga bertebaran sepanjang mata memandang. Stikernya itu terserah deh mau ditempel di mana aja oke. Asal jangan di lukisannya aja =))


Berikutnya pengunjung diajak melihat ruang kostum Tomoyo. Itu ya, berbagai macam kain dan benang tersimpan rapih di rak. Dan pastinya, ada kostum-kostum yang dipakai oleh Sakura ketika beraksi menangkap kartu Clow. Cakep? Bangeeeett. Yang ini mah opisial~ Ada empat apa lima kostum yang dipamerkan, yang paling gue suka adalah kostum yang ini.


Setelah puas melihat kostum-kostum cantik yang dibuat khusus untuk Sakura oleh Tomoyo, dipamerkan genkou--astaga ini bahasa Indonesianya apaaaaa?? Draft, naskah? Pokoknya ada genkou aslinya AAAAAAAAAAA!!! Gambar Mokona-sensei memang indah sekali huhu. Ada juga gambar asli yang dipakai untuk gambar sampul komiknya! Coloring-nya indah sekali huhuhu...

Diriku juga ingin punya kemampuan menggambar seperti Mokona-sensei.

Ngarepnya ketinggian woy! Kemampuan gambar lu tuh sebelas-dua belas ama Tegoshi!

Lanjooooott~~

Setelah genkou-nya, giliran komiknya yang dipamerkan. Dibolehkan untuk membaca lho. Terus ada spot untuk poto-poto juga.


Masih belom puas poto-poto? Di ruangan berikutnya ada boneka Kero raksasa! Gedeeeeee banget! Unyuuuuuuu banget! Ada petugasnya yang akan membantu pengunjung kalau dibutuhkan. Sangat membantu bagi pengunjung yang datang seorang diri kayak gue. Aku adalah otaku kesepian~ Tidak punya teman untuk bersenang-senang bersama~

Ada sih, tapi di Palembang dan Jakarta. Yowes lah.


Terakhir, yang dipamerkan adalah kartu Clow, kartu Sakura dan kartu Clear? CMIIW.


Begitu keluar dari area pameran, ada toko yang menjual merchandise khusus pameran. Lucu-lucu lho, dari goodies normal kayak gantungan kunci dan acrylic standee, sampai ada payung. Ada tas Outdoor juga. Tapi ya karena harganya teh mahal-mahal semua u_u Gue cuma beli buku pamflet pamerannya doang. Yah, selain karena mahal-mahal, gue teh pengen ke kafenya juga. Jadi di pamerannya ini ada kafenya! Tau sendiri lah harga makanan di kafe-kafe tema kartun begini harganya berapaan.


Makanannya yang aman cuma burger udang doang. Sisanya tuh udah semacam kare, sandwich (bacon dan ham pastinya), tak bisa kumakan u_u Tadinya masih agak ragu sih mau beli burgernya, karena di dekat Roppongi Hills teh ada Shake Shack. Kepengen nyobain burger jamurnya, tapi ya udah lah ya. Kapan lagi coba makan burger warna pink? Terus karena asa buang-buang duit kalau cuma beli burger udang doang, gue juga beli dessert.


LOCOOOOOOKH BANGEEEEETTT

Overall enyak banget, tinggal si mangga apel aja tuh yang mengganggu. Gue nggak akan pernah bosen berkata bahwasanya mangga di Jepang itu nggak enak.

Selesai ngebucin Sakura, karena sudah malam, sebelum pulang gue sempatkan mampir ke Keyakizaka guna poto-poto illumination-nya.


Cantik sekali, ada Tokyo Tower-nya juga. Salah satu illumination yang terkenal di Tokyo. Terus ya, pas gue lagi poto-poto, gue mendengar bahasa Indonesia!! Yap, ada satu rombongan keluarga (sepertinya) yang sedang berjalan-jalan ke Tokyo. Rame bener dah. "Eh Dek, sini. Berdiri di situ, Mama poto." Haha~ Emak-emak deh ya, emang pasti yang paling rempong sendiri.

Yosh, menuju detik-detik terakhir tahun 2018! Selamat liburan!!

こんばんちわ♪

Siapapun yang tinggal di Jepang pasti mengerti betapa sulitnya mendapatkan tiket masuk Museum Ghibli. Yah, kalau untuk mahasiswa mungkin nggak ada masalah ya karena bisa datang hari apa saja, tapi bagi pekerja? Bisa mendapatkan tiket masuk Museum Ghibli di akhir minggu merupakan sebuah keajaiban. Lebai yeh? Tapi emang beneeeeerr. Sekejap abis tiket akhir minggu tuh u_u Tiga tahun tinggal di Jepang, akhirnya gue menyerah membeli tiket masuk akhir minggu. Pasrah aja lah ambil cuti demi main ke museum satu ini.

No regrets tho.

Museum Ghibli berada di Mita, Tokyo. Stasiun terdekatnya ya stasiun Mita. Ada dua pilihan menuju museum dari stasiun, yaitu naik bis khusus atau jalan kaki. Gue sih merekomendasikan untuk jalan kaki. Sekitar 15 menit dari stasiun. Lebih hemat, dan pemandangan kota Mita juga indah untuk dinikmati. Karena gue ke sananya masih masa peralihan dari musim gugur ke musim dingin, jadi masih ada beberapa pohon yang memerah! Selain itu ya, papan petunjuk arah menuju museum tuh cakep banget hehe.


Jadinya bikin perjalanan menyenangkan setiap menemukan papan petunjuk jalannya. Rutenya nggak rumit kok. Dari pintu keluar selatan stasiun Mita, ambil jalan ke arah kiri. Tinggal luruuuus terus sampai ketemu perempatan. Nyebrang, belok kanan, luruuus lagi sampai ketemu museumnya. Btw karena gue nggak minat naik bis dari awal, gue nggak tau ongkos naik bisnya itu berapa. Bisnya sih yang pasti lucu.


Duh, abis poto udah langsung poto lagi aja nih. Seperti yang udah gue jelaskan di atas, dari perempatan tuh tinggal luruuuus aja sampai ketemu museumnya. Waku waku deh begitu liat gerbangnya.


Dan di pintu masuknya ini pengunjung segera disambut Totoro!!


TENSHON AGARUUUUU ⤴

Btw lagi, gue nggak tau ya kalau yang beli tiket di agen travel kayak gimana, tapi pas gue ke sana tuh dicek identitasnya sama nggak ama identitas yang tertera di tiket. Hemm...

Wes, yang penting kan udah nyampe nih ya. Siap-siap bertualang di dunia Ghibli!


Oh iya, bagi pecinta Ghibli pasti udah tau kan ya kalau di museumnya ini dilarang poto. Nah, aturannya itu teh hanya berlaku di dalam gedung doang. Kalau di luar gedung, pengunjung bebas poto-poto. Jadi tenang saja, hasrat narsis dan pansos warga Indonesia tetap dapat terpuaskan di Museum Ghibli.

Begitu masuk ke dalam Museum Ghibli tuh, perhatikan segala sudut yang ada. Dari jendela, pegangan tangga, furnitur, pernak-pernik kecil di tembok, duh, penuh dengan dunia Ghibli deh. Rasanya tuh baru dari tempat penukaran tiket aja bakal makan waktu lama hanya untuk mengapresiasi jendelanya doang.

Pertama-tama gue masuk ke ruangan yang gue nggak inget namanya—pastinya—udah gitu pamfletnya udah dibuang juga, di ruangan ini pengunjung bisa melihat cara kerja animasi. Bagaimana sih dari gambar-gambar bisa menjadi gambar bergerak aka animasi. Di ruangan ini juga indaaaah banget. Mesmerizing deh liatnya. Ini bahasa Indonesianya apa deh? Terpana? Kok asa feel-nya beda. Wes, pokoknya gue bisa anteng lama di sini cuma buat memperhatikan detail background per adegan yang ada, atau menonton contoh animasi Totoro.

Selanjutnya, karena gue laper banget, nggak pakai liat-liat ruangan yang lain, gue langsung menuju ke restorannya yang bernama "Mugiwara Boushi" aka Straw Hat. Menunya bisa dicek di tautan berikut. Antriannya lumayan lama. Gue kurang ngeh juga waktu itu ngantri berapa lama karena asyik baca novel. Satu setengah jam kayaknya ada sih. Restorannya juga indah banget interiornya. Tapi gue agak ragu untuk poto, jadi cuma poto makanannya doang. Itu pun potonya pakai kamera hape. Gue pesan Chicken Cream Pasta, Anzu & Chocolate Cake, dan teh Ceylon.


Pastanya enak banget. Gue bukan tipe yang suka dengan cream pasta, tapi yang ini enak. Nggak bikin eneg. Rasa krimnya nggak sekuat cream pasta yang biasanya ada di Jepang, apalagi di Indonesia. Ayam asapnya juga enak banget. Tehnya biasa aja. Honestly teh Ceylon rasanya terlalu mirip dengan teh-teh pasaran yang ada di Indonesia. Gue masih nggak bisa membedakan rasa teh Ceylon yang enak dan biasa-biasa aja itu kayak gimana. Hemm, masih nggak mahir nih di dunia pertehan.

Kembali ke makanan yang terakhir, yaitu dessert.


INI ENAK BANGET. Bagi siapapun yang mengunjungi Museum Ghibli, jangan lupa untuk mencicipi dessert yang ada di restorannya. Anzu itu buah aprikot. Jadi di setiap lapisan kuenya itu ada selai buah aprikot. Selainya ini enak banget huhu. Udah gitu ada aprikot keringnya juga kan jadi topping kuenya. Mamih, Jepang kenapa dessert-nya enak-enak u_u

Setelah kenyang, baru deh keliling-keliling museum. Lo nggak bisa gerak dalam keadaan perut keroncongan. Percaya lah.

Ruangan yang gue kunjungi setelah makan adalah replika ruang kerja Ghibli.

Ugh.....

Kalian detil sekali sih kerjanya. Gue kembali dibikin terpana melihat color palette doang. Haha. Karena bukan hanya sekadar color palette per karakter, tapi bahkan per waktu. Color palette karakter A normal, ketika terkena cahaya matahari, ketika malam hari, ebuset ampe segitunya lho. Dipajang juga Cels yang dipakai oleh Ghibli dalam memproduksi animasi mereka sebelum ada teknik digital. Pas lagi liat cels ini takjub banget deh memang ya dengan para animator. Sebelum pintu keluar dari ruangan ini, ada salam dari Hayao Miyazaki. Pas baca salamnya ini, nangis dong ="D

Ceritanya tuh ketika lagi bebersih studio, mereka menemukan semua cels itu, kemudian memutuskan untuk menaruh cels tersebut di museum. Miyazaki-kantoku menjelaskan bagaimana kenangan-kenangan yang terdapat pada cels tersebut terutama kenangan bersama mendiang Isao Takahata. Ya gimana gue nggak nangis coba kan?

Well, karena di tempat umum, jadinya cuma menitikan air mata sih. Begitu aja gue udah diliatin bocah, gimana kalau beneran nangis.

Lanjut muter-muter gejeh, belanja-belanja suvenir (cuma beli coklat doang sih buat oleh-oleh), lanjut deh keluar gedung untuk poto-poto!!


Uuuuuuuhh.... Kenapa sih begitu doang aja udah bisa bikin gue loncat kegirangan kayak anak kecil. Ghibli banget nggak sih ini? Rumahnya, pompa airnya, bunga-bunganya, semuanyaaaaaaa.

Salah satu yang iconic di Museum Ghibli adalah Robot dari film Tenku no Sora Laputa (Castle in The Sky). Patung Robot ini ada di atap gedung museum. Tangga menuju atapnya aja menggila, dikelilingi pohon menjalar. Cantik deh. Begitu sampai di atas, langsung ketemu deh dengan Robot.


Pemandangan dari atap juga bagus lho. Jangan dilewatkan ya.


Begitu lah sekiranya petualangan gue di Museum Ghibli. Museum ini sangat gue rekomendasikan, bahkan bukan hanya untuk pecinta animasi Ghibli, tapi bagi siapapun yang berkunjung ke Tokyo, jangan lupa untuk memasukan museum ini ke dalam itinerary perjalanan kalian.

Pas keluar ya, seperti yang sudah gue jelaskan di pembuka post ini, di Mita masih ada momiji! Tepat di sebelah Museum Ghibli, ada taman Inokashira. Pohonnya tuh masih banyak yang meraaaahh. Bagus deh.


Pulangnya, mampir sebentar ke Marunouchi Illumination di dekat stasun Tokyo. Kebetulan untuk ke Mita dari Kawasaki, salah satu tempat transitnya bisa lewat stasiun Tokyo. Kembali poto-poto deh, cekrek-cekrek, tapi nggak gitu lama karena dingin banget. Makin merinding begitu liat ada pasangan yang sedang poto pre-wedding di sana. Si mbaknya kan pakai wedding dress. Tipis banget kan itu bagian badan atas. Dia yang pakai wedding dress, gue yang menggigil.


Kalau udah musim dingin tuh wajib banget deh hunting illumination di Jepang.

Btw, dua hari dari main ke Museum Ghibli, gue nonton konser orkestra Ghibli! Bukan konser yang diadakan si komposer aslinya sih, tapi lumayan kece lho, karena MC-nya teh pengisi suaranya Nausicaa. Udah gitu ya!! Gue dapet tempat duduk tepat di atas panggung! Jadi bisa menonton permainan orkestranya dengan saksama. Jarang-jarang lho bisa dapet tempat duduk strategis gitu.


Penampilannya menyenangkan sih, tapi kayak ada yang kurang. Yah, emang nggak mungkin semegah konser Joe Hisaishi lah yaaaa, tapi tetap aja ada sedikit rasa kurang puasnya. Btw konsernya ini bakal diadakan lagi musim panas taun 2019. Siapa tau kan ya ada yang kebetulan ke Jepang dan pengen nonton konser orkestranya.

こんばんちわ♪

Hari ini gue iseng jalan-jalan ke Yokohama. Yah, jalan-jalan sore seperti biasa~ Pengen poto apapun yang bisa dipoto, sekalian mau nge-kafe cantik =)) Intinya sih lagi jenuh banget di rumah. Pengen cari suasana yang berbeda untuk sekadarbaca novel. Yaudah deh, main ke Yokohama aja kan ya yang deket.

Btw di perjalanan menuju stasiun, gue melihat kucing di dalam mobil hahahaha. Ini bukan kucing yang sengaja ditinggal di mobil ama yang punya, tapi karena dingin, entah lewat mana, si kucing masuk ke dalam mobil mencari kehangatan XD


Masuk dari mana deh lo ciiing? Astaga, lucu banget sih bikin gemes.

Lanjooot~~

Seperti biasa, pertama-tama gue bertolak ke Motomachi dulu. Niatnya sih mau poto kucing, entah karena dingin atau apa, taman Motomachi yang biasanya banyak banget kucing, sepi dong. Kagak ada satu pun kucing di sana. Mood mulai jelek, udah mana dingin, nyantai di Paty Cafe saja lah.

Pengennya sih gitu, eh penuh.
Diminta tunggu. Yaa, oke lah~ Toh bisa nunggu sambil baca novel.

Andaikan nunggunya nggak di luar ya. Buset dah, dingin woy!! Males amat gue nunggu di luar mah. Mood makin jelek, langsung aja deh pindah ke Taman Yamashita. Surprise, di sana pohon gingkgo sedang menguning semua! Akhirnya, ada sesuatu yang bisa dipoto.

Tapi dengan bodohnya, sepertinya potonya teh keapus =A= Duh, kok bisa bego banget gini sih huhu T_____T

Lupakan masalah poto yang keaapus, abis poto-poto pohon ginhkgo itu, gue turun ke pinggir laut. Yah, hanya menghabiskan waktu dengan poto bunga-bunga mawar yang sedang mekar. Juga poto pemandangan taman Yamashita di malam hari. Musim dingin malamnya lebih cepat. Jam setengah lima aja udah Magrib. Jadi jam limaan tuh udah lumayan gelap.

Taman Yamashita pas malam tuh lumayan cantik lho. Lampu-lampu yang menyala dari kapal yang ada di pelabuhan Yokohama bikin suasana jadi romantis. Salah satu tempat buat kencan haha. Biasanya banyak yang suka night cruising sekitaran Yokohama. Muter Yokohama - Odaiba gitu.


Karena badan semakin menggigil, gue bergegas menuju Minato Mirai. Pengen cari makan yang anget-anget huhu. Dingin... Udah mana nggak jadi nge-kafe kan, jadi laper banget. Sesampainya di sana, di Akarenga sedang diadakan Christmas Festival! Udah semangat aja kan tuh gue nyari cemilan. Sial, makanannya mahal-mahal semua. Bisa ampe ada yang 2000-an Yen lebih. Buset dah ya, ketimbang acara festival begonoan aja makanannya mahal banget =((


Akhirnya semakin bergegas menuju World Porter. Pengen makan Gindaco. Dingin-dingin makan takoyaki hangat sepertinya menyenangkan sekali. Tapi yah, pengennya sih gitu. TAPI GINDACO-NYA NGGAK ADA! Astaga... Sekarang kalo main-main ke Minato Mirai nggak bisa nyemil Gindaco lagi huhu.

FYI, Gindaco itu takoyaki paling enak. Asalnya dari pasar ikan Tsukiji. Luarnya renyah, dalemnya lembut, rasanya makyos, topping-nya wah. Perpaduan lengkap dah. Kalah takoyaki-takoyaki yang ada di Osaka.

Yak, saya siap digampar bolak-balik orang Osaka.

Demi mengembalikan mood yang udah ancur-ancuran, nggak jadi nyemil di Paty Cafe, nggak ketemu kucing pun di taman Motomachi, makanan festival yang menggiurkan tapi mahal-mahal, dan kedinginan parah, gue teringat kalau di Minato Mirai itu sekarang ada Shake Shack, sebuah restoran burger cepat saji dari Amerika. Berita bagusnya, Shake Shack itu sama seperti McD, patty-nya hanya menggunakan daging sapi tanpa tambahan apapun. Cus lah, karena denger-denger Shake Shack teh enak.


Enak broh. Rasanya sih ggak gitu beda ama McD. Yang bikin beda itu ada topping sayurnya, dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding McD. Nggak ampe segede Whopper-nya Burger King sih. Terus kentang kejunya AAAAAAAAAAAAAA!!!! Itu enak banget. Kejunya enak, bukan tipikal saus keju yang bikin eneg.

Yang bikin males cuma harganya. 700-an Yen untuk satu burger. Mahal banget sumpah. Di McD udah bisa dapet paket minum dan kentang. Gue pesen Shack Burger yang single, Cheese Fries, dan Shack-made Lemonade. Beginian doang aja udah abis 1700-an Yen. Aje gile, bisa dipake makan sepuasnya di Suipara. Enak sih, tapi kayaknya gue bakal mikir dua kali untuk makan di sini lagi.

Setelah kenyang, gue memutuskan untuk pulang saja lah. Pengen poto-poto di Cosmo World, tapi udah nggak sanggup ngeluarin tanggan dari kantong saking dinginnya. Tapi! Kalau lagi main ke Minato Mirai, pas pulang itu wajib banget mampir dulu ke Chatime. Tokonya dekat banget dari stasiun Minato Mirai.

Dear Chatime Jepang, diriku setia menanti Strawberry Yogurt Smoothie seperti yang ada di Chatime Indonesia.

Selain Chatime, gue juga beli taiyaki di dekat stasiun. Betapa beruntungnya menu Magikarp-yaki sedang dijual. Jadi taiyakinya teh bukan sekadar bentuk ikan, tapi bentuknya Magikarp, pokemon ikan yang nyebelin itu lho.

Gue sebut menyebalkan karena butuh banyak sekali Magikarp untuk bisa berubah jadi Gyarados.

Bagi yang ingin Magikarp-yaki, tokonya ini banyak sekali cabangnya. Bagi wisatawan mungkin yang paling terkenal itu cabang Asakusa. Silakan dicoba kalau lagi main-main ke sana~

Udah ada cemilannya, udah ada minumannya, nyantai dulu deh jadinya di Chatime sambil baca novel. Bosen, baru pulang.

Astaga gabut amat hidup gue.

こんばんちわ♪

Setelah dulu gue pernah melipir ke Kurumazaki Jinja, akirnya gue nyampe juga ke Arashiyama! Di post mengenai Kurumazaki Jinja, gue udah menjelaskan cara menuju ke kuil tersebut, salah satunya adalah dengan kereta Randen. Nah, tujuan akhir dari kereta Randen ini adalah Arashiyama. Sesungguhnya nggak gitu jauh kalau waktu itu mau ke Arashiyama, tapi karena ada jadwal lain yang bikin nggak bisa main ke sana, jadi lah baru bisa jalan-jalannya sekarang.


Ini kalau musim semi dan bunga sakura sedang mekar, akan sangat indah sekali lho. Instagrammable abis lah tempatnya haha.

Di stasiun Arashiyama, lo akan disambut banyaaaakk sekali jajanan. Tapi ya berhubung gue laper, belom sarapan, jadi gue lebih mencari tempat makan yang bisa bikin kenyang. Kalau perlu ampe siang kenyangnya karena, nggak punya duit buat jajan-jajan =A= Abis bis bis di USJ.

Beneran deh ya gue hedon apa aja sih di USJ ampe duit gue bisa abis orz

Pilihan pun jatuh kepada Tully's Cafe. Yah, nggak di mana-mana deh ya, ketika jalan-jalan sarapannya tuh kalau nggak McD, ya si Tully's ini. Murah euy. Maklum, termasuk sobat misqueen saya tuh.


Well, kapan-kapan deh ya gue tabearuki-an di sana. Semoga ada kesempatan ke Arashiyama lagi.

Setelah kenyang makan, baru deh gue melesat ke jembatan yang terkenal itu. Sangat direkomendasikan untuk datang ke sini pagi-pagi sekali, di saat masih belum ramai. Agak siangan dikit, udah penuh manusia. Jalan aja susah huhu.

Di sini gue lebih menghabiskan waktu di seberang jembatan, yang ada gunung itu lho. Itu pun sekitaran pinggir sungai doang. Jarang-jarang bisa sesantai itu menikmati musim gugur =)) Tapi gue nggak tau saat itu sebenernya kecepetan atau udah telat dateng kesananya. Daun merahnya tuh kayak kurang banyak. Atau mungkin karena gue nggak terlalu mengeksplor juga, karena nggak mau lama-lama banget di sana.


Yang kocak, sempet diminta tolong buat potoin gitu ama orang Cina kah? Taiwan? Gue nggak bisa bedain. Lucunya, mungkin karena muka gue bukan tampang orang Jepang, itu orang maen ngomong aja pakai bahasa Mandarin? Hokkien? Apapun itu, pokoknya gue nggak ngerti dia ngomong apa. Ngerti dia mau minta tolong potoin ya karena dia menyodorkan hapenya ke gue =)) Apalagi kan kalo bukan minta poto. Hanya saja, baru kali ini gue bener-bener dikira orang Cina, karena gue mungkin emang keturunan Cina, tapi kagak ada tampang-tampang Cina sama sekali.

Tempat selanjutnya, gue pergi ke Toei Eiga Mura! Itu juga nggak jauh dari Arashiyama. Bisa naik Randen juga yang jurusan stasiun Shijo Omiya (四条大宮), turunnya di stasiun Randen Uzumasa Koryuji (嵐電太秦広隆寺). Kalau kalian naik Randen dari arah stasiun Kitano Hakubaicho (北野白梅町), turun dulu di stasiun Katabiranotsuji (帷子ノ辻), kemudian naik Randen yang menuju stasiun Shijo Omiya.

Ini nih yang bikin gue nggak mau lama-lama banget di Arashiyama, karena gue mau ke Hero Land yang ada di Toei Eiga Mura. Tatap muka dulu lah ama patung pahlawan bertopeng, hohohohoho

Ketika masuk ke dalam Toei Eiga Mura, udah disambut oleh pasukan lengkap dari serial Precure. Entah karena sedang dalam rangka merayakan 15 tahunan serial ini mengudara di Jepang, atau memang di sana lah tempat patung Precure dipajang, patung tokoh utama dari masing-masing serial berada tepat di dekat pintu masuk. Hero Land sendiri berada tidak begitu jauh dari pintu masuk.


Pada pintu masuk Hero Land, ada patung kepala Agito yang buesaaaar sekali, dan begitu masuk ke dalamnya, halo Build! Halo Zi-O! Dua patung tersebut akan menyambut kita. Mwehe. Nyengir deh. Masuk lagi ke dalam area pamerannya, HALO PAK PULISI UNYU!!! Giliran Sentai yang menyambut pengunjung. Ada Lupin Red, Patoren 1-Gou, dan beberapa Sentai merah lainnya yang baru-baru saja tamat.


Sayangnya cuma ada patung yang merah doang sih ya... Kalau ada Lupin Yellow mungkin gue tambah gila kalik, karena baru yang merah aja udah sanggup bikin gue nyengir-nyengir nggak jelas dan loncat-loncatan. Yah, nggak mungkin juga sih kalau harus semua pasukan. Penuh ama Sentai doang jadinya hahahahah.

Lanjut, ada spot poto bersama Mbah Ichigo dan Nigo. Yah, nggak bener-bener bisa poto deket banget sih, para Mbah itu berada di dalam ruangan, sedangkan spot potonya teh di luar ruangan. Terus ada penjara juga hahahahaha. Nggak penting banget lah menurut gue. Berikutnya ada Ksatria Baja Hitam dan Shadow Moon. Pastinya bersama Belalang Tempurnya juga. Showa Rider yang lain pun tak ketinggalan ikutan mejeng.

Abis itu baru deh bertemu dengan para Heisei Rider. Lompat-lompat kegirangan deh gue ngeliat Fourze. Beneran Fourze yang pertama kali keliatan dari balik lorong.


HEISEI RIDER KITAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!

Maapkeun kalau gue lebih tertarik ke Heisei Rider dibanding Showa Rider.

Di sini ada panel di mana kita bisa mendengar backsound ketika Heisei Rider berubah. Ada tombol untuk masing-masing Rider. Rame banget deh pencet sana pencet sini. Mohon maap juga karena nggak ada potonya. Keasikan main euy. Selain itu, bagi yang bisa berbahasa Jepang, ada mesin yang akan mengetes pengetahuan kita mengenai Super Hero yang diciptakan oleh Toei. Ada empat level. Level pertama, level bocah-bocah TK aka mengenai tayangan Super Hero Time yang sedang mengudara atau baru saja tamat. Level kedua,akan ditambah beberapa soal dari serial Super Hero Time beberapa tahun yang lalu. Level ketiga, ya lebih lama lagi. Level keempat? Last boss. Mainannya udah Showa Rider.


Selain Rider, ada Sentai juga dong pastinya~ Muter-muter dah saking girangnya seluruh Sentai numpuk di sana. Udah mana kayak orang gila ngomong sendiri, "Halo Mabe! Halo Hiromu! TONOSAMAAAAAAAAA". Heboh dan pokoknya. Di sudut yang lain, ada dua permainan yang bisa kita coba. Gue nggak mainin sih, jadi kurang tau juga game kayak gimana. Yang pasti sih menumpas kejahatan hahahaahahah. Terus ada mesin pencetak medali. Sayangnya cuma ada Mbah Ichigo doang seinget gue. Jadi gue nggak bikin. Selain mesin pencetak medali, ada juga mesin pencectak stiker nama. Kalau yang ini gue bikin pakai desain Lupin Yellow.


Setelah puas keliling-keliling dan menggejeh di Hero Land, baru deh gue tengok Toei Eiga Mura =)) Tempat ini tuh bener-bener studio yang suka dipakai syuting film atau drama. Pertama masuk ke dalam area Eiga Mura, kita akan disuguhi set perkotaan ala jaman Showa. Bisa mepet-mepet ke Meiji sih. Ada bangunan bergaya Eropa khas jaman Meiji, juga kereta api. Di sebelahnya ada gerbang bergaya Jepang, sayangnya nggak bisa masuk ke sana. Kayaknya bagian yang ditutup itu memang set yang sedang dipakai syuting.


Terus jalan ke blok-blok lain, suasana akan berganti dari jaman Meiji - Showa, menjadi jaman Edo. Bedanya dengan Warp Edo Station adalah, kita bisa masuk ke dalam rumah-rumah tersebut. Lumayan menarik. Bisa liat deh tuh seperti apa bentuk rumah masyarakat umum pada jaman Edo. Sedikit dibikin berdebu sih. Bekas dipakai syuting terdahulu kali ya? Di studio ini desain rumah akan disesuaikan dengan latar film yang akan syuting di sana.


Abis dari sana, terus jalan sampai bagian paling ujung Eiga Mura, kembali lagi ke jaman Meiji - Showa. Ada museum film-film Jepang. Dipajang berbagai poster dari film-film terkenal di Jepang pada masanya. Jangan harap ada film kekinian ya =))


Selesai deh petualangan gue di Toei Eiga Mura.

Udah? Gitu doang?

Iya. Tujuan gue ke Toei Eiga Mura memang cuma pengen ke Hero Land doang hahahaha. Rencana awalnya sih ya, habis dari Eiga Mura mau ke Akuarium Kaiyukan, tapi karena gue keburu hedon parah di USJ, nggak jadi deh ke Kaiyukan. Dari Eiga Mura langsung balik ke penginapan.

Selesai deh liburan kali ini.

こんばんちわ♪

USJ lagi? Ya maap. Sesungguhnya, masih mahalan ke Osaka naik Shinkansen daripada ke Hokkaido naik pesawat. Ya tapi, atuh gimana dong, ini udah musim dingin. Kalau geu nekat ke Hokkaido, dijamin alergi dingin gue kambuh lah orz Gue juga pengen ke Hokkaido. Gue pengen ke Hokkaido. GUE PENGEN KE HOKKAIDO WOOOYYY!!!!

Skip

Well, gue mah kagak bakal bosen-bosen dah main ke USJ. Apalagi musim-musim dingin begini, saatnya night show cantik dimulai. Kalau tahun lalu gue ke USJ ketika musim Halloween, kali ini adalah musim natal! Di Jepang, yang namanya natal itu identik dengan illumination. Ya udah deh, bela-belain ngeluarin duit demi main ke taman bermain ini lagi mumpung ada long weekend.

Kali ini gue nginep di Hotel Raizan. Sangat direkomendasikan karena selain murah, aksesnya mudah sekali untuk ke mana-mana. Ada tiga line yang sangat dekat dengan hotel ini, yaitu Midosuji line (salah satu jalur subway yang sibuk di Osaka), Sakai line (ini subway juga), dan JR Osaka looping. Selama tempat menginap dekat dengan line Midosuji dan Osaka Looping, lo akan mudah sekali pergi ke berbagai tempat.

Seperti biasa, tempat yang pertama kali gue kunjungi begitu sampai di USJ adalah The Wizarding World of Harry Potter. Tapi kali ini gue nggak ampe naik wahananya. Bagi yang penasaran dengan wahananya seperti apa, bisa cek label USJ. Kali ini tujuan pertama gue adalah, pakai dulu uangnya untuk belanja barang-barang penting. Takutnya kalau nanti-nanti malah keburu nggak fokus kebeli barang-barang nggak penting. Apa barang-barang penting yang dimaksud? Bantal asrama Gryffindor dan Ravenclaw.

Akhirnya lengkap dong bantal asramanyaaa~~ Wohhoooo~~

Setelah belanja, sesegera mungkin menuju loker koin yang ada di dekat pintu masuk, guna menaruh barang belanjaan. Ya kali gue harus keliling-keliling sambil bawa dua bantal gede banget. Harus secepat mungkin karena tujuan utama perjalanan kali ini adalah pertunjukan Hogwarts Magical Night ~Winter Magic~ yang mana dimulai jam enam malam. Gue udah harus stand by di depan kastil, at least jam lima. Kalau nggak udah nggak dapet tempat strategis.

So? It's show time!! (Ala-ala Wizard. Bukan, bukan penyihir, tapi Kamen Rider yang doyan banget makan donat gula.)


Pertunjukan kali ini ceritanya adalah pesta natal di Hogwarts yang juga dihadiri oleh Durmstrang dan Beauxbatons. Sama seperti di buku keempat, yang pertama kali datang adalah Beauxbatons. Kereta kudanya muncul mengelilingi Hogwarts. Dalam bentuk projection mapping pastinya. Bukan kereta kuda beneran. Setelah itu baru giliran Durmstrang, dengan kobaran api di mana-mana.

Gue suka dengan berbagai mantra yang diucapkan selama pertunjukan ini. Setelah Durmstrang dan Beauxbatons datang, mantra pertama adalah Lumos. Lampu-lampu dalam Hogwarts pun menyala. Kemudian "Glacius". Jangan tanya gue kenapa kok harus banget pakai mantra satu itu, tapi yang ditampilkan itu indah banget haha. Dan terakhir, puncaknya adalah Lumos Maxima!!


Hanya segelintir orang yang mengangkat tongkat sihirnya tinggi-tinggi di bagian ini. Yah, gue sendiri pun tidak melakukan hal tersebut karena nggak bawa tongkat sihir huhu.

Dan untung aja gue segera kembali ke area Harry Potter, karena setelah menonton pertunjukan tersebut, begitu keluar dari sana, ternyata harus pakai tiket masuk khusus lagi untuk masuk ke area Harry Potter. Tiket khususnya gratis kok, nggak bayar. Sepertinya sih begitu mendekati jam pertunjukan dimulai, mulai diberlakukan tiket khusus tersebut biar nggak padat-padat banget area Harry Potter.

Nah, bagi yang sedang berada di Jepang musim dingin ini, jangan ragu-ragu membuang duit ke USJ untuk menonton pertunjukan ini! Hanya sampai Februari 2019. Jangan dilewatkan!! Haha~

Selepas dari Harry Potter, gue segera menuju wahana Evangelion. Wahana ini termasuk dalam proyek Cool Japan yang mana adalah berbagai atraksi yang mengambil tema budaya populer Jepang. Wahana Cool Japan ini bukan lah wahana reguler. Jadi tiap musimnya akan ada wahana yang berbeda yang ditawarkan oleh USJ. Kali ini adalah Evangelion. Dulu pernah juga pas ke USJ, pas banget lagi ada wahana Eva, tapi saat itu gue nggak naik karena males dengan antriannya. Sekarang gue bela-belain naik wahana satu ini. Salah satu pengorbanan gue adalah, nggak naik wahana Harry Potter.


Oh, sebelum gue menjelaskan bagaimana pengalaman naik atraksi satu ini, perkenankan diri ini untuk memberitahukan bahwasanya, gue bukan penggemar Evangelion. Dulu sih pernah nonton, tapi karena memang pada dasarnya nggak tertarik dengan genre sejenis Eva, jadi lah nggak ada yang nyangkut ke otak.

Tapi lo pengen banget naik atraksi Evangelion seakan-akan lo penggemar berat yang harus banget icip atraksi tersebut.

Karena gue tau, pasti seru banget atraksinya. Dan kenyataannya memang seperti itu!

Keren banget dah. Sayangnya bukan seakan-akan kita menjalankan Eva, melainkan menjadi.... Yah, gue nggak tau namanya apaan. Prajurit biasa? /plak Pesawat-pesawat kecil yang menyokong para Eva dalam melawan Angel. Gila! Mungkin kalau naik pesawat tempur teh kayak gitu kali ya rasanya. Terbang meliuk-liuk di angkasa. Bedanya hampir kena hantam Angel aja haahahahah.

Btw, gue kan jalan sendiri nih. Enaknya jalan sendiri itu, antriannya beda. Jauh lebih sedikit deh dibanding antrian biasa. Nggak enaknya? Kudu nunggu ampe ada rombongan yang jumlahnya ganjil, baru bisa naik. Kemarin itu gue bareng salah satu dari rombongan tiga orang. Yang bareng gue teh mbak-mbak, sedangkan dua orang lainnya cowok. Gue nggak tau deh itu ada yang pasangan apa bukan, karena ya maap aja deh kalau ternyata pasangan, karena gue duduknya bareng si mbak.

Eh ternyata yang pasangan ya dua cowok itu haha

Abis itu, gue cari makan! Di mana lagi kalau bukan di area Shark. Yah, sisanya kan berbabi. Nasib deh, yang ikan dan ayam hanya ada di restoran di area Jaws, yaitu Amity Landing Restaurant. Tipe makanannya adalah sandwich. Rasanya enak. Gue suka yang ayam dan udang. Kemarin itu gue lagi beli yang udang (ebi katsu). Sialnya gue lupa bawa saos cabe. Jadi harus cukup puas dengan saos tomat yang disediakan oleh restoran.


Kemudian keliling-keliling lagi deh mencari poto yang bagus, nyambi minum coklat hangat dengan topping marshmallow yang banyak dan cookies bergambar Minions. Biskuitnya ini nggak cuma Minions doang, tapi gue lupa satunya lagi itu apa. Kayaknya Snoopy. Marshmallow-nya nggak gitu manis, jadi cocok banget sebagai topping coklat. Kalau lagi ke USJ dingin-dingin begitu, enak banget lah sambil minum coklat hangat. Kalau laper, beli ayam turki aja. Dijamin kenyang karena itu lumayan gede. Dan rempong makannya karena tulang mudanya banyak.


Sayangnya hari itu gue lagi nggak tertarik untuk menonton Night Carnival dikarenakan, besoknya teh mau jalan pagi-pagi banget ke Arashiyama. Jadi setelah puas poto-poto, menikmati pemandangan malam di USJ, langsung pulang deh. Sebelum stasiun ramai juga.

Selesai lah liburan di USJ kali ini. Err, ini yang terakhir di tahun ini sih. Bahkan mungkin akan jadi yang terakhir dalam hidup gua hahaahahha.

こんばんちわ♪

Akhir-akhir ini udara mulai terasa dingin, bahkan dingin banget haha. Gue juga lagi jarang jalan-jalan atau menggejeh ke manaaa gitu. Lagi males? Nggak mood? Begitu lah. Tapi yah, berhubung udah masuk musim gugur, itu berarti udah saatnya mencari spot untuk melihat keindahan daun-daun yang menguning dan memerah di berbagai tempat. Yah, tapi taun ini agak telat sih merahnya. Kemarinan ini sempet ke Shinjuku Gyoen, masih biasa saja~ Ada sih yang mulai menguning, tapi belom banyak.

OH IYA!!!! SHINJUKU!!!!


Dalam rangka tayangnya Kamen Rider era Heisei terakhir, aka Kamen Rider Zi-O, di stasiun Shinjuku (Tokyo Metro) dipajang seluruh belt dari Heisei Kamen Rider! Cus deh begitu akhir minggu gue ke sana bareng temen. Niatnya ajak temen biar ada yang motoin. Ya tapiiiiii....

Sesampainya di stasiun Shinjuku, itu rame banget ya astaga. Karena ramai itu lah, jadi nggak boleh poto T____T Cuma boleh liat-liat doang. Itu pun antriannya tetep panjang lho. Akhirnya gue dan temen gue itu bekerja sama. Gue bakal merekam pidio, sedangkan gue minta tolong ke temen yang gue ajak itu untuk potoin gue di tempat Build, Fourze dan Den-O. Gue udah bilang poto kaki aja sesungguhnya. Jadi kayak ada jejak kaki para rider begitu lah. Eh, dia nangkepnya poto ampe kaki ==a Ya nggak dapet lah potonya =A=

Kesal karena nggak kedapetan poto di tempat belt dipajang, jadinya pelampiasan poto di tiang-tiang yang ditempeli gambar para Rider. Sumpah deh ya, yang poto tuh cuma bocah-bocah doang, tau-tau ada tante-tante yang ikutan poto-poto juga hahahaah

Saya sudah tante-tante. << Masih kurang bisa menerima dirinya udah tante-tante. /nguk

Abis puas poto-poto bersama tiang (?), gue ngajak temen gue itu sekalian aja ke Shinjuku Gyoen. Betapa beruntungnya, hari itu tuh kebetulan banget Shinjuku Gyoen lagi membebaskan biaya masuk! HTM-nya cuma beberapa ratus perak doang sih, tapi kan lumayan bisa dipakai jajan di konbini. Niat mencari pemandangan daun mengunin atau memerah, tapi yah.... Masih segar sekali pepohonannya. Ada sih yang mulai menguning, tapi masih sedikit banget.


Di sana, gue kembali mampir ke rumah kaca. Pohon pepayanya lagi berbuah dong. Masih belum matang sih, tapi lumayan bikin kepengen ke sana lagi beberapa hari? Minggu? Kemudian, terus colong deh pepayanya! Pohon coklat juga lagi berbuah. Orang-orang pada berebutan pengen liat coklat dari dekat, sedangkan gue ngeliatnya udah ngiler aja karena itu teh udah mateng buahnya. Duh, itu enak....

Abis itu ya cuma keliling-keliling taman doang. Mencari spot poto yang bagus. Nggak ketemu. Yah. Gimana dong, kan emang masih belum menguning. Ada kejadian kocak sih, pas mencoba poto bunga-kuning-apalah-itu-namanya, banyak banget lebah hahaahahaha. Tipikal lebah yang warnanya garis-garis kuning hitam, tapi bukan yang bulet kecil, yang gede menyeramkan. Lumayan bikin serangan jantung lho, ketika berusaha poto lebah yang lagi hinggap di bunga. Kan di-zoom lah ya biar lebahnya keliatan. Tau-tau itu lebah terbang arahnya kayak ke kamera. Itu lebah terlihat besar sekali, bikin ngeri. Padahal mah cuma pengen pindah ke bunga lain, cuma kan ya gue liatnya dalam keadaan di-zoom, jadi keliatannya kayak ada serangga super besar sedang terbang ke arah gue.

Udah mana gue takut banget ama lebah ==a

Untung dapet potonya lumayan bagus....


Hari-hari lainnya, ada sempet keliling Akihabara demi mencari boneka Lupapato. Ketemu? Iya. Bonekanya Kairi dan Sakuya doang tapi. Yang gue cari? Boneka Duu Umika lah. Ada? Kagak ada dong~ Kayaknya semua wota Duu yang keabisan boneka Umika pada gencar mencari juga hahahaha. Tapi bukan berarti dari Akiba gue pulang tanpa bawa belanjaan. Parah banget lah belom-belom gue udah nggak fokus karena nemu boneka Palmon yang memakai baju Mimi. Beli lah. Ya kali kagak gue beli... /plak

Tapi akhirnya dapet juga sih boneka Umika. Di Amazon akhirnya ada yang jual dengan harga yang manusiawi. Nggak pakai pikir panjang langsung beli deh haha. Dari kemarin-kemarin tuh selalu ngecek di Amazon pada jualnya nggak kira-kira lah, 8000-an Yen ke atas. Itu mah namanya perampokan kan ya. Tapi yah, yang penting akhirnya gue punya juga boneka Umika!!


Selain boneka Lupapato, gue juga mencari gacha Heisei Kamen Rider. Tinggal dua lagi lengkap, tapi di Kawasaki udah nggak ada gachanya T______T Berharap ada yang jual, tapi nemunya yang udah punya semua =A= Di salah satu toko gacha, masih ada tuh gacha-gacha yang gue pengen, jadi sempet main lagi dua kali. Dapetnya yang udah punya lagi =A= Betapa pergachaan ini menyebalkan sekali. Itu udah saking banyaknya kata temen gue, udah kayak tuyul berjejer.


Ada satu lagi kebiasaan baru gue kalau lagi main ke Akiba, yaitu beli Pablo mini. Masa ya, masa ya, masa yaaaaaa, cafe Pablo yang di Omotesando tutup!! Dih, nyebelin banget kan. Tempat-tempat yang biasa gue kunjungi yang ada Pablo, tinggal Akiba doang. Tapi itu pun cuma jual yang mini. Tokonya ada di sebelah Radio Kaikan, tepat di depan pintu masuk menuju stasiun JR.

Udah deh~

Akhir-akhir ini lagi nggak ada yang wah banget sampai bisa diceritakan di blog.
Newer Posts Older Posts Home

pandamusume

Chikaです♪
Full Time Fangirl

Harowota yang doyan banget makan.
Tabe-aruki is life! Menulis tentang hal
apapun yang dia suka.
Read More

POPULAR POSTS

  • Komik: Fruits Basket Another
  • Apabila Bertemu Diri Sendiri Sepuluh Tahun yang Lalu
  • Libur Paskah: Bandung

recent post

Recent Posts Widget

Categories

  • blabberings 27
  • burari 19
  • fandom 40
  • nikki 63
  • tabearuki 13
  • tabi 19
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (6)
    • ►  June (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (20)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2018 (34)
    • ▼  December (3)
      • Pameran Card Captor Sakura di Roppongi
      • Museum Ghibli
      • Nikki: Jalan-jalan Sore di Yokohama
    • ►  November (3)
      • Autumn Holiday: Kyoto Arashiyama - Toei Eiga Mura
      • Autumn Holiday: USJ
      • Kegiatan pada Suatu Hari
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (3)
    • ►  June (6)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (39)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)

Followers

itadaikimassu

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates