Fujisan ga DOOONN!!


こんばんちわ♪

Well, udah masuk masa di mana muales banget buat ngetik blog. Nggak ada topik dan yah.... Muales banget rasanya nyalain laptop hahahahah. Pulang kerja tuh ya pengennya goleran doang. Akhir minggu pun pengennya goleran juga. Nonbiri saikou~♪

Bahkan panda yang merupakan salah satu makhluk termalas di dunia aja masih suka main. Gue lebih panda daripada panda! Selamat!

Kehidupan gue akhir-akhir ini sih, yah nggak ada yang spesial sih. Hanya aja, bahkan di kantor pun rada magabut jadi super ngantuk mulu bawaannya. Selain itu, mood kerjanya udah ilang kepikiran Mei nanti pulang kampung. Yang ada di otak jadinya cuma mau makan ini, mau makan itu, mau jalan ke sini, mau jalan ke situ. Eh, tapi gue pulang kampung juga karena ada kerjaan sih ya di Jakarta, jadi nggak gitu bisa main orz

Anyway, bulan lalu sesungguhnya ada satu perjalanan yang nggak gue ceritain di sini. Alesannya? Kelupaan. Udah, gitu doang =)) Kalau di Instagram mah apdet kok hahahah. Kan tinggal aplod doang =))

Bulan Februari lalu sempet diajakin jalan-jalan ke sekitaran gunung Fuji ama Pak Bos. Menarik sih, andaikan jalannya nggak bareng Pak Bos mah. Bos gue itu tipe yang kalo jalan-jalan maunya serba cepet. Paling banter dikasih waktu buat ambil foto sebentar, terus ya udah, pindah ke tempat selanjutnya. Kurang bisa menikmati perjalanan lah pokoknya.

Pak Bos ini tipe bos yang baik banget sesungguhnya. Tipe-tipe royal tapi perhitungan. Ngerti nggak? /nguk Kalau lagi ada pegawai dari kantor cabang Jakarta, dia suka ngajak jalan-jalan. Nah, kebetulan banget saat ini ada dua orang yang sedang ditugaskan di Jepang. Biasanya sih kantor suka ada acara mendaki gunung Fuji, tapi yah berhubung lagi musim dingin, jadinya diajak jalan ke tempat-tempat wisata sekitar gunung Fuji.

FYI gue sih nggak pernah mendaki gunung Fuji. Gue bukan bocah yang suka dengan petualangan.

Tujuan perjalanan kali ini adalah kuil Hakone, Owakudani dan Oshino Hakkai. Pertama-tama adalah Hakone. Untuk menuju ke Hakone, kita lewat jalur Enoshima. Saat itu cuacanya lagi cerah banget dan langit pun bersih sama sekali dari awan. Gunung Fuji pun terlihat besar sekali dari Enoshima. Baru pertama kali itu lihat gunung Fuji sebesar itu di Enoshima. Sayangnya nggak bisa gue poto karena saat itu lagi berada di mobil yang melaju cepat huhu.

Sesampainya di kuil Hakone, pak Bos segera masuk ke antrian untuk berdoa. Maklum, masih masa-masanya hatsumode. Kuil masih sangat ramai dengan orang-orang yang ingin berdoa tahun baru. Setelah itu pada ambil omikuji (ramalan). Yang kasian Pak Bos cuma dapet shokichi (keberuntungannya kecil), pegawai Jakarta satu dapet chukichi (keberuntungannya mayan lah), sedangkan pegawai Jakarta dua dapat daikichi (keberuntungan besar). Sempet ngakak-ngakak dulu baca-baca ramalan yang tertulis sebelum lanjut jalan ke tujuan berikutnya.


Tujuan kedua adalah Owakudani. Semacam tambang sulfur? I don't know what exactly that thing called. Deskripsi yang gampang mungkin kayak kawah Sikidang, Dieng. Dikenal juga dengan sebutan 'jigokudani' alias kawah neraka, karena memang asap yang mengepul dari kawahnya itubanyak sekali. Dari Owakudani pemandangan gunung Fujinya cukup indah karena memang sudah tidak terlalu jauh juga dari gunung Fuji. Udah masuk Yamanashi-ken. Kalau Hakone kan masih di Kanagawa-ken.

Untuk menuju Owakudani, kita naik kereta gantung? Apapun itu namanya dari stasiun Sou'unzan. Sebenernya bisa sih naik mobil pribadi sampa Owakudani. Ini si Pak Bos lagi edisi nyasar aja, malah nyampenya ke stasiun Sou'unzan =)) Malah jadi ada kesempatan naik keretanya deh~ Dari atas kereta gantung ini lo bisa liat dengan jelas kawah berasap, juga pemandangan lembah di Owakudani.


Sama seperti kawah Sikidang, di Owakudani pun terkenal dengan telur rebus kawah aka onsen tamago. Bedanya, kulit telur rebus di Owakudani ini berwarna hitam, karena mineral yang terkandung dikawahnya membuat cangkang telur menjadi hitam. Rasanya? Well, gue sih belum pernah makan onsen tamago yang nggak enak, jadi ya.... Rasanya nggak beda dengan onsen tamago yang lain. Enyak! Nggak menjelaskan sama sekali ye =))

Setelah makan telur rebus kita segera bertolak ke tujuan terakhir, yaitu Oshino Hakkai. Iya, beneran yang abis makan telur, kaga ngapa-ngapain lagi langsung balik ke stasiun Sou'unzan.


Oshino Hakkai adalah delapan buah mata air yang berasal dari air bawah tanah gunung Fuji. Warna airnya tuh biru transparan jerniiiiih banget. Warna aquamarine yang sempurna. Pemandangannya pun indah sekali. Desa yang masih asri berlatar gunung Fuji yang megah. Udah gitu banyak banget jajanan pula. Kalau aja nggak lagi jalan ama Pak Bos, gue udah tabearuki-an deh.


Saran gue bagi yang mau ke Oshino Hakkai, lebih baik perginya pas musim semi. Di sepanjang sungai ada pohon bunga sakura (atau ume? Gue nggak bisa bedain hahah). Dijamin pasti indah banget kalau bunga-bunganya sedang mekar.

Begitulah acara jalan-jalan dengan Pak Bos. Kilat! Wakakakakakak.

Selain itu sih kegiatan gue standar manusia normal sih ya... Kerja, ngagoler, kerja, ngagoler. Kalau liat di Instagram sih, sempet main-main ke Raw Tokyo dan liat-liat bunga sakura di Miura Kaigan. Yah, memang lebih mudah aplod Instagram sih ya daripada apdet blog. LOL

Gue kenapa sih nggak pernah bisa tulis paragraf penutup yang bagus orz

0 Comments