Webtoon


こんばんちわ!

Entah kenapa mendadak jadi kepengen bahas Webtoon. Gue rasa siapapun pasti tau lah ya Webtoon apaan. Saat ini bisa dibilang, dengan munculnya Webtoon, industri komik di Indonesia mulai bangkit kembali. Itu sisi positifnya. Karena ada wadah bernama Webtoon, para komikus, atau pun yang masih dalam tahap latihan, bisa memajang karyanya dengan mudah. Untuk yang ingin menjadi komikus profesional, Webtoon merupakan pintu untuk menuju dunia profesional. Dibanding dengan Facebook atau membuat homepage sendiri, jauh lebih besar kesempatan yang diberikan oleh Webtoon. Kalau komik yang kita buat bisa masuk dalam jajaran komik official Webtoon, kita bisa mendapat pemasukan dari sana. Tapi jujur aja, buat gue, ketika menemukan komik yang gue suka di Webtoon, gue nggak berharap komik tersebut jadi official. Kenapa? Karena cara kerja Webtoon sangat menyiksa komikus menurut gue. Belum lagi pembaca-pembaca yang sangat-sangat menyebalkan. Nggak menghargai kerja keras orang, bahkan ketika ngasih komentar, boro-boro ngomongin tentang cerita komiknya, ini malah sibuk ngeributin top comment. Emang faedah jadi top comment apaan sih? ==a

Lupakan sedikit rasa ketidak-sukaan saya terhadap Webtooon, bagi para penggemar komik, ketika membaca komik-komik Webtoon pasti akan merasakan yang namanya komikus Indonesia kurang bisa membuat cerita yang bagus. Kalau untuk komik yang tiap chapter beda cerita seperti genre slice of life, mungkin banyak yang bagus. Tapi untuk komik yang benar-benar memiliki satu plot besar, well, seringnya gue mengernyitkan dahi pas lagi baca. Mostly yang paling fatal adalah percakapan yang nggak nyambung dan kurang bisa bercerita. Tema, ide, inti cerita bagus, tapi nggak bisa dibawakan dengan baik. Ini kurangnya komik-komik Indonesia yang masuk Webtoon, official sekalipun. Menurut saya.

Oh iya, kalau-kalau ada yang nyasar ke blog ini, dan baca post ini, dimohon untuk membedakan antara kritik dan ejekan. Inget banget pas gue bahas kekurangan dari film Battle of Surabaya, gue langsung ditembak, "Yaelah, emang lo bisa apa bikin kartun kayak gini? Kalau nggak bisa mah nggak usah nyinyir lah!"

Balik ke topik Webtoon. Karena banyaknya komik yang ceritanya sukar dimengerti, atau mungkin otak gue yang nggak bekerja secara maksimal, berikut beberapa rekomendasi komik Webtoon dari gue. Untuk ceritanya sih bener-bener yang sesuai dengan selera gue doang. Tapi seenggaknya, untuk hal-hal teknis semacam alur cerita, plot, karakterisasi, dan juga gambarnya, menurut gue semuanya udah lolos untuk bisa diterbitin.

Gue pun sering bertanya-tanya emangnya pihak penerbit di Indonesia nggak ada apa yang nyari bibit-bibit unggul di Webtoon?

Oh iya, mohon diingat sekali lagi, semua ini adalah menurut penilaian saya. Dan gue mah bukan siapa-siapa kok~ Cuma seorang bocah yang kepengen banget jadi penerjemah komik Jepang tapi entah gimana ceritanya malah nyasar jadi progammer.

Untuk beberapa genre komedi, yang paling mainstream udah pasti antara Si Juki atau Tahilalats. Dua judul ini mah udah terkenal banget lah ya. Terus yang baru-baru ini jadi official kayak Terlalu Tampan. Karakter mamak ganteng itu revolusioner sekali. Lalu bagi kalian yang hobinya bikin kalian jadi memiliki motto hidup "I'm broke and I'm happy", udah pasti lah ya GHOSTY's COMIC rekomendasi paling bagus. Tapi kalau sedikit menjurus ke wibu, bolehlah follow juga page-nya di Facebook =))

Nah, kalau yang akhir-akhir ini baru gue ikutin ceritanya ada WARUNG dan The Story of Things. WARUNG, dari judulnya juga udah jelas sih ya, menceritakan tentang kehidupan sehari-hari sebuah keluarga yang memiliki usaha warung. Sedangkan untuk The Story of Things, masih sangat mudah ditebak melalui judulnya, menceritakan berbagai kehidupan sebuah benda. Kayak ketika gelas dituang air, bagaimana perasaan si gelas. Sejauh ini ada 28 chapter, dan kebanyakan ceritanya rada dark ==a Dark, tapi gambarnya unyu-unyu gitu jadi ya gimana ya hahahaha Woy!

Next, beberapa judul yang bener-bener gue rekomendasikan.


Dua komik di atas sukses bikin gue kepengen pulang kampung karena ya atuh di sini mah cari sate padang, lamang, es dawet di mana cobaaaaaaa??

Jajan Squad menceritakan tiga orang kawan yang pengen bikin video-video mengenai jajanan kaki lima Indonesia. Gue suka banget dengan bahasa sehari-hari yang berani dipakai di komik ini. Kenapa gue bilang berani? Karena di Indonesia sendiri, masih jarang yang mau memakai bahasa gaul sehari-hari (bedakan dengan alay plis) untuk dipakai di komik karena dianggap kurang sopan. Nah, kalau komik NanSalero, menceritakan tentang masakan-masakan Indonesia. Sejauh ini baru kuliner dari Sumatra Barat yang dibahas. Dari judulnya udah keliatan banget sih mirip nama-nama rumah makan masakan Padang =)) Komik ini nih yang udah sukses bikin gue ngiler kepengen lamang. ASTAGAAAAA CARI DI MANAAA wOAO)w



Selanjutnya ada Recycle!! Duh, siapapun tolong bikin serial animasinyaaaaaaaaa!!!! Ini ceritanya bagus banget! Art-nya mirip-mirip Ueki no Housoku. Pertama kali baca bahkan gue pikir emang terinspirasi dari Ueki karena judulnya pas banget haha. Eh, ternyata ceritanya beda banget dan ini ugh! Ceritanya tentang anak badung yang dibuang ke dunia paralel di mana dia harus bersikap baik untuk kembali ke dunia asal. Jadi semacam dididik paksa untuk tidak badung lagi. Tapi dibalik itu, ada macam-macam masalah juga di dunia paralel tersebut. Masalah dengan orang-orang yang tidak bisa kembali ke dunia asal, juga ada masalah dengan warga lokal yang mulai curiga adanya orang-orang dari dunia lain yang sengaja dibuang ke dunia mereka. Tiap karakter punya konflik masing-masing yang harus dihadapi. Ceritanya agak-agak mirip dengan drama Sh15uya, bedanya cuma tanpa bumbu survival dan Sh15uya mah isinya orang berantem muluk =)) Sekarang ceritanya lagi seru-serunya nih~ Nasib si tokoh utama sedang dipertaruhkan, bisa kembali ke dunia asal atau tidak.

© Qoni

Judul lain yang selalu gue tunggu-tunggu adalah We Are Pharmacists. Rada bete sebenernya pas tau jadi official karena kan harus ngulang dari awal lagi, sedangkan komik ini tuh udah banyak banget chapter-nya. Tapi ya, demi Ketua mah, aku pasti akan terus membaca komik ini ♡ Ceritanya tentang keseharian mahasiswa/wi jurusan farmasi. Udah. Gitu doang. /plak Biar kata tentang sekolah farmasi, tapi ceritanya sendiri mudah dimengerti oleh orang awam. Penjelasan istilah-istilah farmasinya juga oke. Kelakuan Radith yang terkadang absurd cocok untuk menemani waktu luang di kala bosan. Belum lagi ada Ketua yang keren sekali pembawaannya. Okeh, sedikit biased. Maafkan. Hahahahahaha.


304th Study Room. The best of all. Felicia Huang bener-bener jenius banget bisa bikin komik ini. Gambarnya mah nggak usah ditanya, itu kece banget kan ya~ Walaupun dia ngambil latar ala-ala drama sekolahan Amerika klasik kayak di novel Princess Diaries, tapi plot yang dia bikin tuh bagus banget. Selera humornya pun beda kelas dengan humor receh umum, semuanya disangkut-pautkan dengan eksak dan itu kalau nggak pintar pasti nggak mungkin bisa kepikiran lelucon semacam itu. Selain itu banyak isu-isu sensitif yang diangkat kayak jual beli kursi sekolah, atau demo 1997 yang berujung diskriminasi terhadap warga keturunan Tiongkok. Belum lagi karakterisasi masing-masing karakter. Bisa memberi proporsi yang pas untuk menceritakan masalah masing-masing karakter. Masalahnya pun yang umum dirasakan remaja kebanyakan, walau ada sedikit rasa drama juga sih, tapi sanggup bikin pembaca merasa dekat dengan karakter-karakter ini. Dan yang paling keren buat gue adalah, dia sanggup bikin ini semua untuk diterbitkan tiap minggunya.


Tadi gue udah bilang kalau 304th Study Room itu the best of all. Bener, cuma komik ini pun the best of all. Karena cerita yang diangkat bener-bener berbeda, gue nggak bisa menentukan mana yang lebih bagus. So, another the best of all is Roh Garuda. Jujur aja, gue masih belum bisa menerka ini tuh mau nyeritain apaan. 28 chapter masih nggak ngerti? Begitu lah. 28 chapter, masih dibikin penasaran dalam berbagai hal oleh komikusnya. Ceritanya sih tentang keturunan ningrat (?) yang mempunyai kekuatan mistis. Jadi ada tentang sihir-sihiran, setan-setanan, jin, dan karena latarnya jaman penjajahan, jadilah ada cerita mengenai kependudukan Belanda. Kenapa gue bisa berani merekomendasikan komik ini? Indonesia masih butuh banget komik yang mengambil tema kearifan lokal. Salah satu contohnya adalah, DUKUN. Hahahahahahha. Gue juga suka dengan lima karakter makhluk halus di gambar di atas. Mereka dibuat berdasarkan dasar negara kita, Pancasila. Bagi yang penasaran bisa baca penjelasan dari komikusnya langsung di sini. Terus ya, berita pentingnya adalah, komik ini sedang digarap film animasinya! Dari yang gue liat di beberapa bocoran di Facebook dan Instagram, ANIMASINYA KEREN BANGET BROOOOHH!!!! Tinggal berdoa semoga dubber-nya oke juga.


Nah, beberapa judul yang gue sebut diatas merupakan rekomendasi dari gue. Penjelasannya emang kurang banget sih. Mohon dimaklumi kemampuan menulis bocah panda ini. Tapi silakan dicoba baca komik-komik di atas. Dijamin nggak rugi kuota deh haha.

0 Comments