Bocah Panda dan Tokusatsu Hero


Salah satu fandom yang aktif gue ikutin selain Haropuro adalah Super Hero Time. Super Hero Time sendiri adalah slot khusus untuk tayangan tokusatsu anak di TV Asahi. Walaupun hanya sekadar suka, bukan yang penggemar berat gitu, fandom satu ini lumayan sering merampok duit gue.

Gue mulai terjun ke dalam fandom SHT ini ketika gue mengenal Amuse Handsome Team. Saat pertama kali gue jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Dori. Bahasa gue geli banget dah... Waktu baru-baru kenal Amuse masih belum tertarik sih dengan SHT. Serial SHT yang pernah gue tonton pun hanya sekadar serial yang pernah tayang di tipi ketika jaman masih kecil dulu, seperti Kakuranger atau Kamen Rider Ryuki.

Menyadari sesuatu? Biasanya yang seangkatan dengan gue akan dengan bangganya bilang kalau Kamen Rider pertama mereka adalah Ksatria Baja Hitam. Gue? Sekalipun gue nggak pernah nonton serial terkenal ini. Pertama kali Ksatria Baja Hitam tayang di Indonesia, gue masih bayi. Paling baru dua taun. Pas tayang ulang pun, gue nggak nonton. Cuma tau kalau serial tersebut terkenal banget.

Dibanding SHT, waktu kecil dulu gue lebih mengandrungi Ultraman dan Power Ranger. Harusnya sih semua serial Power Ranger yang pernah tayang di tipi waktu kecil dulu udah gue tonton. Tapi yang paling berbekas di hati ya Mighty Morphin Power Rangers, Ninja Storm dan SPD.


Udah, gitu doang. Singkat kata, gue bukan penikmat tokusatsu sejati. Pens karbitan kalau kata orang-orang yang udah lama menggeluti fandom ini.

Ketika gue udah jadi otaku sih pernah iseng-iseng nonton Dekaranger. Tapi ya udah, sekadar asal nonton doang. Banter-banter Den-O, karena yah, terkenal banget kan. Sebagai pembaca Animonster yang baik, seluruh artikel yang ada tuh gue baca semua. Salah satunya B-Side yang sering membahas serial tokusatsu. Jadi tau deh kalau Den-O itu terkenal banget, dan jadi sedikit tertarik dengan serial satu itu.

Hingga suatu ketika, gue berkenalan dengan Amuse Handsome Team. Aktor muda dari agensi Amuse kan lumayan banyak tuh yang pernah akting di SHT. Selain itu, gue juga lagi bosen-bosennya dengan drama atau kartun. Lagi nggak ada yang menarik untuk ditonton lah kira-kira. Alhasil gue mulai melirik serial super hero.


Target pertama adalah Den-O, karena ada Dori dan Momotaros. Karena Momo tuh eksis banget di mana-manaaa. Bikin penasaran. Sembari nunggu ketemu temen yang punya pernak-pernik Den-O lengkap, pertama-tama gue coba jajal rider lain dulu, yaitu Fourze yang sedang tayang saat itu. Ini masih mode males-malesan. Belum on fire karena saat itu Oryo masih belum eksis. Baru beritanya doang kalau second rider di serial Fourze diperankan oleh Oryo.

Eh, ujug-ujug malah Mano-chan bakal jadi Nadeshiko di film. Semangat deh nonton serialnya biar ngerti pas nonton filmnya. Kemudian? Jadi lah bocah panda yang sekarang. Hahahahahah. Langsung maraton deh nonton serial apapun yang bisa gue donlod. Indahnya masa kuliah, punya waktu banyak untuk sekadar maraton donlod dan nonton serial super hero.


Gue bukan tipe penggemar berat yang nonton semua serial. Apalagi tipe yang serius banget ampe jurus-jurusnya, mecha, senjata, apapun itu lah pokoknya ampe detil-detilnya pun dia ngerti. Gua cuma menikmati ceritanya yang sesuai dengan selera gue.

Sejauh ini, serial yang paling gue suka adalah Gobusters dari Super Sentai dan Fourze dari Kamen Rider. Eh, tapi gue juga suka banget dengan Den-O sih... OOO juga. Gaim juga. Build apalagi hahahahaah. Gregetan tiap minggu nonton Build.

Kalau diambil persamaannya sih ya, gue suka tipe cerita yang rada lawak. Den-O juara lah ya masalah lawak XD Tapi gue lebih suka Fourze karena ada Kamen Rider Club. Paling lemah lah dengan cerita persahabatan. Selain itu gue suka dengan tema luar angkasanya. Btw gue masih nggak ngerti lho Presenter itu apaan sih? Tuhan? /plak


Bagaimana dengan Zi-O? Nggak ngikutin euy~ Nonton bagian Fourze (yang nggak penting banget astaga), Den-O dan OOO doang. Apalagi pas Shu Eiji muncul. Teriak-teriak gue nontonnya hahhaha.

Sebenernya mulai tertarik ketika terkuak fakta kalau Tsukuyomi dan Swartz bersaudara. Asa cerita intinya mulai keliatan. Tapi ujung-ujungnya masih tetap kurang menarik perhatian gue. Disamping perkembangan karakter Sougo yang okeeee banget. Nontonnya jadi kayak skip-skip bagian bego doang haha.

Kalau Zero-One? Yaelah, baru juga dua episode. Masih belum tau bakal ngikutin atau nggak, walau memang sejauh ini sih baik-baik aja. ARUTOOOO JANAI TOOOOOO!!!! Pak CEO ini kenapa sih wajahnya nggak bisa dikontrol sedikit gitu lho.


Di lini Sentai, Gobusters masih tak tergantikan. Gue juga nggak ngerti kenapa bisa jadi suka banget dengan Gobusters, tapi kalau mau bilang poin-poin Gobusters yang lebih dibanding Sentai lain, gue bisa sebut banyak karena Gobusters emang rada antimainsetrum.


Contoh gampangnya, kostum. Bahan yang digunakan untuk kostum Gobusters bukanlah bahan spandex yang biasa digunakan dalam serial Super Sentai, tapi yang dipakai adalah kulit sintetis. Desainnya pun simpel, tapi nggak monoton.

Contoh yg lain adalah para monsternya. Dalam dunia Sentai, ketika monster dikalahkan, biasanya akan diberi kekuatan baru yang dapat membuat mereka menjadi raksasa. Tapi kalau di Gobusters, ketika seekor monster diciptakan, yang akan muncul terlebih dahulu adalah monster biasa. Beberapa saat kemudian, barulah monster raksasa akan muncul. Jadi disaat bersamaan akan ada dua monster yang harus dibasmi oleh Gobusters. Bukan ngalahin monster biasa dulu, setelah mnnster tersebut kalah, baru berhadapan dengan versi raksasanya.

Poin lain yang bisa bikin gue suka banget Gobusters dibanding Sentai-sentai yang lain adalah, karakter villain yang beneran menggunakan otak. Nggak hanya, "lu maju! Sekarang lu yang maju! Ganti, lu maju! Yaelah, kalah muluk. Gue dah yang maju." Ya udah, last boss pun kalah, selesai deh ceritanya. Persis kayak lagi main game. Karakter villain di Gobusters, bernama Enter, akalnya banyak banget astaga. Jadinya tuh bikin cerita seru banget.


Selain Gobusters, sentai yang gue suka adalah Shinkenger, Gokaiger, Toqger, dan--bagi yang kenal gue pasti udah paham banget--Lupapato! Shinkenger, plot twist-nya indah sekali~ Karakternya pun oke punya semua. Gokaiger, suka dengan keenam karakter utama. Selain itu heroine yang paling gue suka adalah Gokai Yellow! Toqger, suka banget liatin Raito makan mulu kerjaannya hahahhaah.

Lupapato?

HAHAHAHHAAHAHHAHAAHAH. Iya, karena Duu. Sekian.

Nggak gitu jugaaaaaaa. Dari segi cerita cukup menarik, walau memang sayang banget hanya terfokus ke satu tim doang. Padahal udah sok-sok revolusioner gitu ada dua tim sentai di satu serial, tapi ujung-ujungnya hanya menceritakan satu tim doang ==a Dibikin kayak Hurricanger dan Gouraiger aja kalau gitu mah.


Unyu banget kan? Wohhooooooo, pacarnya Maachan tuh~ << MaaDuu loss tiada akhir

Kalau Ryusoulger memang nggak ngikutin. Entah lah, gue udah mencoba nonton berkali-kali, tetap aja hasilnya malah asyik baca novel atau komik, mengabaikan Ryusoulger. Bener-bener nggak tertarik dengan sentai tema dinosaurus sepertinya.

Tapi jogetnya mah apal dong!

Jadi, begitu lah kisah gue dengan Tokusatsu Jepang. Nggak penting banget kan ya? Memang! Ini lagi pengen ngetik sesuatu aja karena akhir-akhirnya nggak begitu nge-post u_u

0 Comments