Novel: Crazy Rich Asians


こんばんちわ♪

Hampir seluruh temen gue kaget begitu tau kalau gue baca novel satu ini. Yah, emang bukan tipe-tipe cerita yang biasa gue baca sih. Sesungguhnya gue udah lama banget penasaran dengan novel orang kaya gila ini. Pertama kali tau itu ketika diumumkan film adaptasinya, dari tweet temen gue yang sepertinya suka sekali dengan novel ini. Dari judul cukup menarik kan ya. Tapi ya, diriku tidak jadi baca karena bagaimana pun juga tidak tertarik dengan novel romansa, apalagi barat.

Sampai akhirnya, filmnya rilis. Yutuber-yutuber jadi banyak yang ngasih review tuh kan, nah salah satunya si React-react itu lho. Mereka bikin video React to Crazy Rich Asian. Gara-gara nonton ini, gue jadi beneran tertarik banget baca novelnya, karena kalau berdasarkan komentar bocah-bocah di video tersebut terutama yang keturunan Cina, tuh kayak okeeeeee banget. Bahkan satu ada yang ampe nangis karena novel ini tuh kayak jadi penolong dia untuk nggak minder jadi orang Asia di Amerika.

Oh, berarti bukan cuma "si miskin dan si kaya jatuh cinta tapi keluarga si kaya menolak si miskin" dong ya?

Kuy lah, Amazooooonn!! Beli deh :3

1. Crazy Rich Asian


Setelah dibaca, to be honest, gue nggak mendapatkan apa yang gue harapkan ketika mendengar salah satu bocah FBE berkomentar kalau novel ini adalah penolong buat dia, karena ceritanya emang sekadar "si miskin dan si kaya jatuh cinta tapi keluarga si kaya menolak si miskin". Gue pikir akan ada sedikit konflik antara Asian dan Non-Asian. Kagak ada. Pure kisah si miskin yang ditolak abis-abisan oleh lingkungan si kaya.

Alkisah, Rachel Chu, seorang American-born Chinese aka ABC diajak oleh pacarnya Nicholas Young ke kampung halamannya di Singapura untuk menghadiri pernikahan sahabatnya. Ya Rachel mah hayuk-hayuk aja. Kenapa nggak kan ya? Eh, pas nyampe Singapura, si Rachel ini baru tau kalau ternyata, pacarnya itu orang tajir melinting. Udah deh kan ya, tau sendiri komunitas Asia mah kan demennya gosip sana, gosip sini. Mulai dari gosip Nick mau mengenalkan pacarnya ke keluarganya untuk menikah, Rachel adalah anak dari keluarga pemilik usaha operasi plastik terkenal di Taiwan, Nick dikadalin ama Rachel yang hanya mengincar harta begitu tau kalau Rachel itu ABC yang mana ibunya dari Mainland bapaknya nggak jelas siapa, nama Nick dicoret dari daftar pewaris utama keluarga, blahblahblah.

Rempong bener sih duh astagaaaaaaaaaaa. So related tho. Kenapa sih orang Asia tuh ya emang paling hobi banget bergosip ria?

Nick ini memang bukan sekadar orang kaya biasa. Keluarganya bisa dibilang keserempet dikit bangsawan. Apalagi Nick ini berada di garis keturunan keluarga inti, Young. Jadi lah dia tuh kayak cucu kesayangan banget oleh neneknya yang powerful. Neneknya tuh udah kayak karakter tak terkalahkan deh saking punya power. Well, power yang dimaksud di sini adalah duit.

It's ALL about the money, money, money~♪

Selama baca buku ini, lo akan melihat banyaaaak sekali sifat-sifat jelek nan luhur seorang manusia. Penghinaan-penghinaan yang diterima Rachel hanya karena dia itu dari Mainland tuh cukup sakit dibacanya. Sebagai sobat miskin, berasa dihina juga diri ini u_u

Juga berbagai kemewahan. Kemana-mana naiknya pesawat pribadi. Juru masak pribadi. Maid pribadi. Semuuuuuua serba "pribadi". Berbagai merek-merek mewah yang bahkan nggak pernah gue denger, well sobat miskin taunya cuma Chanel, Bulgari dan LV. Nama-nama desainer ternama dunia yang pastinya, nggak pernah gue denger juga. Daerah-daerah di Eropa, hotel-hotel, restoran-restoran yang nggak bisa dibayangkan sedikitpun karena nggak pernah berkunjung ke sana. Hari ini lagi di Singapura, besoknya bisa dengan entengnya ke Paris karena mau belanja =(( Sobat miskin can't relate deh kalau yang ini mah.

Tapi Rachel nggak peduli dengan itu semua. Cintanya ke Nick tulus, juga sebaliknya. Rachel tetap menjadi Rachel yang mana seorang Asian tapi sangat American. Ini nih salah satunya yang bikin kastanya jadi kayak rendah banget gitu. Rachel American banget.

Nggak penting kan? Emang!

Nah dari tadi kan yang dibahas Rachel dan Nick doang nih, padahal ada satu kisah lagi yanng menurut gue salah satu cerita penting di Crazy Rich Asian, yaitu kisah pernikahan sepupu Nick, Astrid Leong dan suaminya, Michael Teo. Kisahnya masih sama, si miskin dan si kaya. Bedanya sih ya.... Miskinnya ini masih tajir melinting. Michael memiliki perusahaan IT yang cukup besar, tapi ya levelnya masih jauuuuuh di bawah keluarga Nick. Meskipun perusahaannya cukup terbilang sukses, tetep, nggak level kalau kata keluarganya mah haha.

Honestly, gue lebih suka dengan kisah Astrid dan Michael dibanding Rachel dan Nick.

Astrid dong yaaaaaaaa! Bener-bener tipikal orang kaya dari brojol, jadi mau ngeluarin duit mah nggak pakai mikir dua kali, tapi dengan etika dan sifat yang down to earth banget. Tau nggak sih orang kaya yang nggak neko-neko? Standar hidup dia jelas tinggi banget, tapi ya karena memang taunya hidup seperti itu. Bukan yang maksa banget biar nampak berkelas.

Di filmnya pun beneran cantik elegan sekali si Astrid ini. Aku suka~

Nah, kebayang kan kira-kira ceritanya kayak gimana? Hanya berputar di masalah si kaya dan si miskin. Anehnya, kelar lho gue baca novel ini. Selain karena sudah bertekad untuk membaca sampai habis buku apapun itu yang sedang dibaca, anehnya ya!! Kayak ada sesuatu yang bikin penasaran dan pastinya, mengharapkan epic comeback dari Rachel. Jadi? Akhirnya gimana? Baca aja sendiri lah haha~

Padahal bakal kena spoiler juga nanti di bahasan buku kedua =))

Tapi ada satu yang gue nggak suka dari novel ini yaitu, KARAKTERNYA BANYAK BANGET YAAAAAA!!! Lo tau tipikal keluarga Asia? Om, tante, keluarga mertuanya om dan tante, saudara jauh, sepupu, keluarga suami/istrinya sepupu, keponakan, temen, keluarganya temen, keluarganya pacar/suami/istri temen, buset dah. Keluar semua itu yaaaaa. Udah baca kelar tiga buku pun, gue baru ngeh dengan silsilah keluarga inti Young.

Cukup direkomendasikan untuk bahan bacaan ringan, walau mungkin sanggup bikin bete juga dengan segala penilaian terhadap orang-orang miskin. Tajir pun kalau keluarga lu nggak jelas silsilahnya dimusuhin cuy.

Mari mulai membahas buku kedua dan ketiga. Bagi yang tertarik untuk baca Crazy Rich Asian dan tidak bisa terima spoiler barang sedikitpun, tidak direkomendasikan untuk terus membaca post ini. Silakan tutup laman ini, atau mungkin bisa cek tulisan-tulisan lain yang ada di blog ini.

2. China Rich Girlfriend


Nah, di buku keduanya ini kocak nih. Kenapa kocak? Karena...

BOOM! Rachel ternyata anak orang kaya!! Bapaknya ternyata adalah salah satu politisi yang paling berpengaruh di Cina sono! WOW!! WAU!!

Well, that escalated quickly.

Di buku pertama sudah diceritakan siapa Rachel sesungguhnya, walaupun masih tidak diketahui siapa indentitas bapaknya. Di hari pernikahan Rachel dan Nick—iya lho, mereka jadi nikah—ibunya Nick yang resek itu datang ke tempat pernikahan mereka dengan helikopter, mengacaukan pesta. Padahal ibunya ini nggak dikasih tau sama sekali mengenai pernikahan anaknya. Kemampuan stalking Eleanor, ibunya Nick, memang mengerikan.

Tidak terima dibilang mengacaukan pernikahan anaknya, Eleanor membela diri kalau dia sudah merestui Rachel sebagai menantunya. Sedangkan tujuan utama Eleanor datang ke pernikahan Rachel dan Nick karena ingin sesegera mungkin memberitahu Rachel perihal keberadaan ayah kandungnya. Dia tidak mau Rachel menikah tanpa didampingi oleh ayahnya.

Seketika baik ye, begitu tau bapaknya Rachel teh konglomerat.

Bao Gaoling, adalah seorang politisi di Cina. Keluarganya termasuk yang terkaya di negara itu. Ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak laki-laki. Untungnya Bao ini memang pria baik-baik. Dia menceritakan semuanya ke keluarganya. Rachel pun diudang ke Cina agar bisa bertemu dengan keluarga Bao. Jadi lah, setelah menikah, Rachel dan Nick bulan madu di Cina.

Kedengeran baik-baik aja kan? Menurut lo ada nggak istri yang baik-baik aja begitu mendengar kabar kalau suaminya itu sesungguhnya punya anak sebelum menikah dengannya? Manusia tidak lah semulia itu haha.

Istrinya Bao, Shaoyen, sesungguhnya tidak suka dengan keberadaan Rachel karena dianggap sebagai pengganggu karir politik suaminya. Ia takut reputasi Bao hancur kalau ketauan media bahwa ia memiliki anak di luar nikah. Sedangkan Carlton, anak Bao dari Shaoyen, justru senang sekali ketika tau kalau dia punya seorang kakak perempuan.

Berbagai cara ditempuh Shaoyen agar Carlton tidak dapat bertemu dengan Rachel. Namun dengan berbagai cara pula Carlton akhirnya bisa bertemu dengan Rachel dibantu oleh temannya Colette Bing. Kakak-beradik ini dengan cepat menjadi akrab.

Dalam kisah Rachel, permasalahan terjadi antara lain hubungan antara Rachel dan Shaoyen, Carlton dan mantan Colette, Carlton dan Colette, Rachel dan Colette. Kali ini mainannya udah sampai pakai racun haha. Menarik sih kasusnya.

Bagaimana dengan kisah Astrid dan Michael?

Ingat di buku pertama digambarkan kalau Michael adalah sosok sederhana yang minder dengar kekayaan keluarga istrinya? Bukan hanya Rachel, kehidupan Michael pun patut diberi komentar "that escalated quickly".

SPOILER ALERT. Bagi yang kurang suka dengan spoiler, lebih baik tidak baca paragraf berikut sampai dinyatakan aman.

Di pembahasan buku pertama gue tulis kalau perusahaan IT Michael cukup sukses, well seenggaknya itu lah yang ada di pikiran Astrid. Sesungguhnya, perusahaan Michael ini sedang dalam kondisi sulit. Adalah Charlie Wu, mantan tunangannya Astrid yang membantu perusahaan tersebut bangkit kembali, bahkan berkembang dengan pesat. Charlie membeli saham perusahaan Michael karena ingin membantu Astrid. Nggak tega katanya liat Astrid tinggal di apartemen kecil.

Heck, tetep aja apartemennya ini kelas apartemen mewah. Nggak kecil juga, gede kok. Cih. Mohon diingat-ingat, kekayaan yang nampak pada novel ini beyond universe.

Spoilernya udahan.

Merasa sudah sukses, sosok sederhana Michael yang awalnya tidak suka dengan barang-barang mewah, mendadak berubah menjadi seorang kolektor mobil sport mahal. Michael pun mendadak jadi peduli dengan penilaian orang-orang terhadap dirinya dan keluarganya. Tipikal orang kaya baru yang norak dan doyan pamer. Semua orang harus liat keberhasilannya. Bahkan dia tidak segan-segan untuk mendikte cara berpakaian Astrid. Karakter Michael mendadak berubah menjadi salah satu karakter yang paling menyebalkan di novel ini. Yang tadinya peran pendukung protagonis, mendadak berubah jadi tokoh antagonis.

Ada satu kisah lagi yang mendadak bisa dikategorikan sebagai cerita inti dalam kisah Crazy Rich Asian.

Di buku pertama, dikisahkan sepupu Nick bernama Alistair memiliki pacar seorang aktris bernama Kitty Pong. Kitty yang terlihat hanya karakter tambahan di buku pertama, mendadak jadi punya kisah sendiri di buku ini. Sempet males banget baca BAB kisah dia karena, kenapa sih gue harus banget baca kisah yang nggak ada sangkut pautnya ama kedua pasangan utama? Udah mana karakternya tipikal orang kaya baru yang ngotot banget mau masuk ke lingkaran seleb, tapi apa daya, kasta Kitty jauuuuuh berada di bawah para seleb sekalipun sudah menikahi anak sultan.

Beneran sultan ya, bukan yang suka menghanyutkan orang ke sungai.

Eh, apa bangsawan yak. Lupa keluarga kerjaan Thailand, apa salah satu kesultanan di Brunei.

Dan ternyata, si Kitty Pong ini adalah tokoh penting di buku ketiga.

3. Rich People Problems


Oke, pembahasan buku ketiga akan penuuuuh sekali dengan spoiler buku pertama dan kedua. Gue akan sebisa mungkin nggak nyerempet spoiler buku ketiga, karena sesungguhnya gue pengen banget koar-koar mengenai ini saking gregetannya. Dimulai aja deh pembahasannya.

Si nenek powerful, Su Yi, yang memang sudah uzur, mulai sakit-sakitan. Bahkan sudah divonis umurnya tidak akan lama lagi. Seluruh kerabat terdekat berdatangan menjenguk Su Yi, termasuk cucu-cucunya. Dari yang memang peduli dengan Su Yi, sampai yang lebih peduli dengan harta nenenknya. Di sini gue udah mulai jijik bacanya.

Hubungan Nick dengan neneknya memburuk semenjak Nick nekat menikah dengan Rachel. Dia bahkan sudah tidak pernah lagi pulang kampung ke Singapura. Bahkan setelah mendengar neneknya sakit-sakitan pun, Nick masih tetap ogah menjenguk karena masih belum bisa memaafkan segala ucapan jahat neneknya terhadap Rachel. Namun akhirnya luluh juga setelah dibujuk oleh Rachel.

Di sini mulai ada masalah. Di atas sudah gue jelaskan kalau cucu-cucunya, beserta keluarga besarnya pastinya, berbondong-bondong menjenguk sang kepala keluarga. Kediaman Tyersall mendadak ramai sekali dengan orang. Nick juga sampai di Singapura tepat di saat seluruh keluarga berkumpul. Sialnya, Nick dilarang untuk bertemu neneknya. Bahkan dia nggak boleh masuk ke Tyersall. Edison Cheng, sepupu Nick paling sok parlente menyebalkan, yang menyuruh pihak keamanan melarang Nick masuk ke rumah. Ed bilang, Su Yi sendiri yang tidak mau bertemu dengan Nick. Kenyataannya? Ketebak lah~ Ed berusaha mati-matian bisa mengambil warisan bagian Nick, karena dia pikir Nick sudah didepak dari daftar penerima warisan. Nah, karena seluruh orang yakin Nick pasti akan mewariskan Tyersall Park, rumah super megah seantero Singapura, Ed mengicar posisi ini. Kenyataannya? Ketebak lah~

Eh, tapi nggak sesederhana yang dibayangkan lho pembagian warisannya. Bagian ini tuh yang paling gue tunggu-tunggu karena ingin segera menyaksikan Ed terpuruk. Haha. Mpos!!

Dari sini udah ketebak kan ya bagaimana hubungan Nick dengan Rachel? Bagaimana dengan Astrid dan Michael? Berantakan total.

Hubungan Astrid dan Michael rusak. Mereka pun sedang dalam proses perceraian. Astrid bahkan sudah terang-terangan berhubungan dengan mantannya Charlie Wu. Untuk kisah ini gawat lah. Charlie sendiri sesungguhnya sudah bercerai dengan istrinya karena istrinya tidak suka dengan kedekatannya dengan Astrid. Namun, mekipun sudah resmi bercerai, sepertinya mantan istri Charlie ini masih menyimpan dendam terhadap Astrid, jadi masih sering mengganggu kehidupan Astrid. Apalagi Michael. Dia mah di sini udah resmi jadi tokoh antagonis.

Hasil akhir dari masalah warisan Su Yi cukup mengagetkan. Lucunya, nasib Tyersall Park diselamatkan oleh Kitty Pong. Ini beneran deh ya, soalnya begitu dijelaskan pembagian warisan Su Yi, BAB berikutnya udah setaun kemudian aja. Haha. Udah gitu Kitty Pong tiba-tiba bergabung dengan Rachel dan kawan-kawan.

Kenapa bisa kayak gitu? Bagaimana kelanjutan kisah Astrid? Silakan dibaca! Novel ini cukup bagus untuk menemani waktu senggang. Sayangnya cerita di film sangat berbeda dengan cerita di buku. Andaikan jalan ceritanya masih dipertahankan sesuai dengan buku, kemungkinan kita bisa dapet dua film lagi. Karena dibikin beda, jadi nggak bisa lihat kisah Astrid di film deh.

0 Comments