こんばんちわ♪
Tiba-tiba jadi pengen membahas salah satu TV show Jepang kesukaan, yaitu Himitsu Kenmin SHOW. Sebuah acara TV yang membahas mengenai budaya, bahasa, kebiasaan dan kuliner dari berbagai prefektur yang ada di Jepang. Acara TV ini ditayangkan setiap Kamis malam, di kanal Nihon Terebi (NTV; Nitere), dengan pembawa acara Monta Mino dan Masami Hisamoto. Bintang tamunya adalah selebritis yang mana beraal dari daerah yang akan dibahas.
Seperti yang udah gue tulis di atas, Kenmin Show ini membahas berbagai macam budaya lokal, juga kebiasaan-kebiasaan unik dari masing-masing prefektur di Jepang. Contohnya ya, warga Hokkaido cenderung untuk selalu mengisi penuh bensin mobil.
Berbeda dengan Tokyo, budaya di Hokkaido itu berpergian dengan mengendarai mobil. Berhubung jarak satu tempat ke tempat lain jauh, jadi mereka cemas kalau-kalau mobilnya kehabisan bensin di tengah jalan antah berantah. Jadi lah mereka terbiasa kalau mobil mereka harus banget bensin selalu penuh. Baru kepakai sedikit aja bensinnya, asa pengen segera isi bensin lagi.
Hal-hal semacam ini yang dibahas. Receh, tapi menarik banget. Ada juga sih yang nggak penting kayak, prefektur ini banyak wanita cantik, atau prefektur itu banyak cowok macho. Terkadang kesannya agak meledek prefektur lain, seperti wilayah prefektur Shiga hampir semuanya ketutup danau Biwa. Bahkan terkadang kesannya kayak sengaja bikin ribut antara Osaka dan Hiroshima mengenai okonomiyaki.
Itu semua dibawakan dengan sangat menarik, dan meskipun terkadang ada kesan berantem, ujung-ujungnya bakal damai juga. Wah ini enak ya. Wah ternyata memang bagus ya. Intinya memang ingin memperkenalkan budaya dan kebiasaan dari berbagai prefektur.
Dari bermacam-macam topik yang ada, ketika kita sedang membahas suatu daerah, topik apa yang paling menarik hati untuk dibahas? Sudah pasti makanan!! Makanan lokal atau restoran lokal yang terkenal di suatu daerah.
Harus kuat-kuat hati nontonnya teh. Gue beneran pernah kemakan pembahasan di acara ini, yaitu miso potato, kudapan yang dicintai banyak warga Chichibu, Saitama. Pas banget akhir minggunya tuh gue emang main ke sana. Ya udah kan karena di tipi nampak enak banget, coba deh. Rasanya? Meh. Mohon maap, lidah urang Indonesia saya menolak makan kentang goreng dengan saus miso yang manis.
Tapi memang harus diakui, setelah dibahas di Kenmin Show, turis-turis yang mengunjungi Chichibu jadi banyak yang mencoba miso potato. Jadi acara ini selain menghibur, bisa jadi promosi budaya daerah dan meningkatkan perekonomian warganya juga.
Selain makanan, segment yang gue suka adalah bahasa! Berbagai logat daerah yang terkadang lebih pantas disebut bahasa daerah dibanding logat daerah. Suka banget denger medok-medoknya logat daerah Tohoku, atau cara ngomong orang Osaka yang ambyar. Suka juga logat Kyoto yang elegan.
Paling inget logat di prefektur Tochigi ketika memakai kata penunjuk waktu. Contohnya lusa. Dalam bahasa Jepang, lusa adalah asatte (明後日). Namun dalam logat Tochigi, masyarakatnya lebih umum memakai ashita asatte (明日明後日) untuk mengatakan lusa. Ashita, besok. Asatte, lusa. Dua kata tersebut digabung untuk mengatakan lusa haha.
Menarik kan? Jepang yang kecil aja bisa bikin acara TV seperti ini, apalagi Indonesia yang buanyaaaak banget budayanya. Pembahasannya pun luas banget, dari makanan dan kebiasaan, sampai rumah adat, baju adat, upacara adat. Bahkan bisa bahas nama-nama martabak manis dari berbagai daerah haha. Wes, seru kan?
Ya tapi!!
Setelah gue pikir-pikir, kemungkinan memang agak sulit kalau mau bikin acara TV seperti ini di Indonesia. Selain dari biaya keliling-keliling Indonesianya, selera penontonnya kemungkinan bukan tipe acara seperti ini. Lagi pula, nanti bintang tamunya kok ya asa bakal kebanyakan dari Jawa dan Sunda muahahahhahaah. Ini guenya aja kali ya yang nggak kenal artis-artis Indonesia? =))
Balik lagi ke Kenmin Show, bagi yang pengen tau Jepang tuh aslinya kayak gimana, bisa jajal acara TV ini. Menarik banget! Asal jangan digeneralisir aja kalau orang daerah A semuanya seperti apa yang dibahas di Kenmin Show.
0 Comments