こんばんちわ♪
Belakangan ini suka liat tweet yang menanyakan mengenai Furuba, terutama kutukannya. Penasaran, tapi kok ya kayak pada nggak mau baca komiknya. Padahal tinggal baca komiknya doang aaaaaaaaargh!!!
Chika gregetan mode on.
Jadi mau coba-coba menjelaskan sepemahaman gue ketika membaca. Masalah kutukan ini memang tidak dijelaskan sama sekali di komiknya. Jadi hanya bisa mengira-ngira dari nuansa ceritanya. Pemahaman gue pun mungkin bakal berbeda dengan orang lain. Jadi jangan dibawa terlalu serius juga. Hanya sang komikus lah yang maha mengetahui segalanya. Nah, bagi yang nggak suka dengan spoiler lebih baik skip post ini.
Oh iya, sebelum itu, bagi yang belum baca komiknya dan mungkin iseng banget baca post ini, boleh lah baca post Furuba yang ini dulu biar tau beberapa Junishi yang disebut-sebut di post ini.
Oh iya, sebelum itu, bagi yang belum baca komiknya dan mungkin iseng banget baca post ini, boleh lah baca post Furuba yang ini dulu biar tau beberapa Junishi yang disebut-sebut di post ini.
WARNING
POST INI PENUH DENGAN SPOILER
Season satu baru saja selesai. Sejauh ini mungkin masih banyak yang mengira kalau kutukan Junishi hanya sebatas kutukan manusia berubah wujud menjadi 12 binatang shio Cina ketika berpelukan dengan lawan jenis. Namun hal tersebut bukanlah kutukan yang sebenarnya. Kutukan Junishi ini sudah dimulai beribu-ribu tahun yang lalu. Tau kan dongeng shio Cina? Diceritakan juga kok di season satu.
Alkisah, dewa yang tinggal sendirian di atas gunung yang jauh dari perkampungan, mengundang beberapa binatang ke sebuah jamuan karena merasa kesepian. Pada akhirnya yang datang ke jamuan tersebut tikus, sapi, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi hutan. Namun sesungguhnya kucing pun ingin menghadiri jamuan tersebut, sialnya justru ditipu oleh tikus. Tikus dengan sengaja memberi tau hari yang salah kepada kucing, sehingga kucing tidak datang ke jamuan. Jadilah, hanya 12 binatang yang menemani dewa melalu kesepiannya.
Begitulah dongeng shio Cina yang kita tau. Tapi bukan kisah shio Cina yang ada di Furuba. Ketika kutukan Junishi mulai lepas satu per satu, diceritakan kisah sesungguhnya dari dongeng Junishi. Pastinya ala Furuba. Nggak tau juga sih kalau cerita aslinya juga kayak gitu. Tapi gue nggak ada niatan buat cari tau ini tuh cerita beneran atau nggak. Begini kisahnya...
Alkisah, ada seorang dewa yang tinggal sendiri di atas gunung jauh dari pemukiman warga, karena ia kurang bisa berinteraksi dengan manusia. Suatu hari, ia mendapat tamu seekor kucing. Si kucing yang merasa sedih melihat sang dewa hanya sendirian di gunung tanpa ada teman, menyatakan diri bersedia untuk menemani hari-hari sang dewa. Sejak saat itu kucing tidak pernah pergi dari sisi dewa.
Si kucing memberi ide kepada dewa untuk mengadakan sebuah jamuan agar lebih ramai. Diundang lah beberapa binatang lain ke jamuan tersebut. Tikus, sapi, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi hutan. Kemudian, pada jamuan tersebut, mereka semua berjanji untuk selalu bersama selamanya. Selamanya bersama-sama selalu mengadakan jamuan yang menyenangkan.
Si kucing memberi ide kepada dewa untuk mengadakan sebuah jamuan agar lebih ramai. Diundang lah beberapa binatang lain ke jamuan tersebut. Tikus, sapi, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi hutan. Kemudian, pada jamuan tersebut, mereka semua berjanji untuk selalu bersama selamanya. Selamanya bersama-sama selalu mengadakan jamuan yang menyenangkan.
Tidak disangka-sangka, tiba saatnya kucing menemui ajalnya. Sang dewa sangat merasa sedih melihat kucing yang dijemput oleh maut. Atas saran binatang yang lain, mayat si kucing yang sudah tidak bernyawa, dihidupkan kembali oleh dewa. Namun bagaimana pun juga, si kucing memang sudah mati. Si kucing yang sesungguhnya sudah menerima kematiannya, tidak suka dihidupkan kembali. Ia murka terhadap apa yang dilakukan oleh dewa kepada dirinya. Untuk apa menghidupkan kembali jasad yang sudah mati? Dewa harusnya bisa menerima kenyataan bahwa sesuatu yang datang, suatu saat pasti akan pergi. Tidak ada hal yang kekal dalam dunia ini.
Sesudah baca kisah di atas, kebayang tidak bentuk kutukan yang sesungguhnya itu seperti apa?
Kalau masih nggak ngerti, nggak heran sih. Di season satu aja semua Junishi belum lengkap keluar. Bahkan siapa sosok dewa aja belom ketauan. Haha~
Para Junishi bisa berubah bentuk bila berpelukan dengan lawan jenis. Khusus untuk kucing, ia memiliki dua wujud. Yang satu adalah wujud kucing normal, dan yang satu adalah wujud mayat kucing yang dipaksa dihidupkan kembali oleh dewa. Namun, selain berubah bentuk jadi binatang, bentuk kutukan yang sesungguhnya adalah sebuah ikatan untuk selalu bersama selama-lamanya. Ingat kalau setiap tahun baru, keluarga Soma mengadakan pesta yang hanya boleh dihadiri oleh kedua belas Junishi? Para Junishi ini terikat oleh sebuah ikatan kasat mata antara Junishi dengan sang dewa. Siapa sang dewa tersebut? Tidak lain dan tidak bukan adalah Soma Akito, sang kepala keluarga.
Bagaimana bisa tau kalau Akito adalah dewa?
Ketika Akito masih berada dalam kandungan, yang mana bahkan ibunya sendiri masih tidak tau kalau ada nyawa baru dalam perutnya, Junishi yang sudah ada saat itu menangis menghampiri ibu Akito. Perasaan kangen mereka terhadap dewa membludak sampai-sampai tak tahan untuk tidak menangis. Mereka adalah Shigure, Hatori, Ayame, Kureno dan Ritsu. Nggak ada angin, nggak ada ujan, mereka berlima tiba-tiba mengunjungi ibu Akito sembari menangis, menyambut kedatangan dewa. Bahkan saat Akito masih sebuah janin, para Junishi sudah merasa terikat dengan Akito.
Ikatan tersebut lah kutukannya. Seluruh Junishi, Kyo sekalipun, tidak bisa membangkang dari Akito. Diperlakukan buruk seperti apapun oleh Akito, mereka tidak akan pergi meninggalkan Akito sendirian. Meski begitu, dibanding Junishi, Akito lah yang sangat berpegang teguh dengan ikatannya dengan Junishi. Bisa dilihat, sesedih apapun Kureno dan Momiji lepas dari kutukan, namun hanya Akito lah yang sampai memohon-mohon untuk tidak pergi dari sisinya. Karena dewa adalah makhluk yang kesepian. Karena mereka sudah berjanji untuk bersama selamanya.
Lalu, bagaimana caranya kutukan itu bisa lepas?
Menurut Shigure, kutukan ini pada dasarnya memang sudah rapuh. Kutukan ini sudah berlangsung beribu-ribu tahun lamanya. Mungkin memang sudah saatnya jamuan ini berakhir. Shigure mulai merasakan hal ini ketika Kureno lepas dari kutukan. Meskipun Akito tidak memberi tau dan meminta Kureno untuk tutup mulut mengenai kutukannya yang sudah hilang, sesungguhnya Junishi yang lain merasakan hal tersebut. Ada yang aneh dari Kureno. Dia tidak seperti teman seperti biasanya. Para Junishi selain Shigure tidak memikirkan hal tersebut, namun perasaan aneh itu lah yang membuat Shigure berpikir, memang akan datang saatnya kutukan itu akan hilang dengan sendirinya. Mungkin memang hanya soal waktu saja kutukan tersebut akan berakhir.
Selain itu, satu per satu para Junishi mulai memiliki ikatan dengan orang lain. Kyo terhadap Toru. Yuki terhadap Machi dan Manabe. Haru terhadap Rin. Muncul sebuah ikatan yang merusak ikatan Junishi dengan Akito. Karena itu lah Akito benci sekali dengan Rin, karena bagi Akito, Rin hanya mengganggu ikatannya dengan Haru. Meskipun Rin sendiri terikat juga dengan Akito.
Yah, selain karena rambut panjangnya Rin mirip banget dengan ibu Akito yang sangat dibenci oleh Akito. Menurut gue salah satu yang bikin Akito nggak suka denga Rin karena Rin berhubungan dengan Haru.
Terus bagaimana bisa tiba-tiba semua kutukan Junishi yang tersisa hilang bersamaan? Karena Akito akhirnya menerima kalau mereka tidak bisa bersama selamanya. Akito lah yang melepas semua ikatan tersebut, membiarkan para Junishi bebas.
Lepasnya kutukan Kureno, Momiji dan Hiro, bisa menjadi contoh yang tepat untuk teorinya Shigure. Kutukan tersebut sudah rapuh. Ketika kutukan Hiro lepas, Akito seperti mulai bisa menerima bahwa mereka tidak bisa bersama selamanya. Jamuan tersebut sudah tidak bisa dilanjutkan kembali. Ketika ada yang datang, pasti akan ada yang pergi dan yang sudah pergi, tidak akan bisa kembali lagi. Sampai akhirnya Akito sampai di titik di mana ia rela melepas ikatan tersebut.
Kenapa Akito akhirnya bisa melepaskan ikatan berharganya? Karena Toru.
Semenjak kedatangan Toru di rumah Shigure, para Junishi seakan-akan mulai berani membangkang dari Akito. Kesal, Akito pergi menemui Toru dan menumpahkan segala kekesalannya yang selama ini ia pendam. Sempat terjadi adu mulut, namun pada akhirnya ketulusan hati Toru lah yang menang. Di saat itu lah, tanah tempat Toru berpijak longsor. Toru pun terjatuh tanpa sempat ditolong oleh Akito. Sejak saat itu, Akito mulai mempertanyakan apa memang segala hal yang selama ini dia lakukan demi menjaga ikatannya dengan Junishi adalah kesalahan? Sampai akhirnya, ia melepas semua ikatan tersebut. Akito akhirnya mengakhiri jamuan yang sudah berlangsung beribu-ribu tahun.
Begitu lah.
Buset dah, ini mah inti cerita Furuba bener-bener gue ceritain ampe tuntas dalam satu post hahhahaha.
Seperti yang sudah gue jelaskan di atas, ini menurut pemahaman gue. Jadi kalau ada yang memiliki pemahaman beda, ya nggak masalah. Terserah aja. Mungkin kalau bisa share juga menurut kalian kutukannya ini seperti apa dengan memberi komentar? Gue bakal dengan sangat senang hati menerima sudut pandang yang berbeda. Sedangkan bagi yang masih belum mengerti juga, gue nggak akan bosen-bosennya berkata begini, BACA KOMIKNYA!