ぱんだ娘。あるある
  • Home
  • Chika
  • Fandom
  • Sitemap

こんばんちわ♪

Hari terakhir di taun 2018 nih!!! Itu tandanya blog ini udah mau dua tahun!! Beri tepuk tangan dooong, pachipachipachi~~ Daaaannn, ajegile taun depan umur gue 28 taun hahahahahahahah. Bikin kepengen ganti nama blog ini karena sadar diri kok masa-masa ao haru-nya udah lewat lamaaaaa banget. Ganti, jangan?

Skip!

Hari ini gue menghabiskan waktu di hari terakhir taun 2018 dengan berjalan-jalan ke pameran Card Captor Sakura yang diadakan di Mori Art Museum, Roppongi. Kali ini gue bela-belain beli tiket yang dapet goodies. Begini penampakan goodies-nya.


Pembatas buku dan tiket untuk kenang-kenangan, karena tiket masuknya ini teh ya tiket masuk Mori Art Museum, bukan tiket khusus pameran. Paling cuma tertulis itu tiketnya untuk pameran apa, karena hari itu sepenglihatan gue, ada dua pameran yang sedang diadakan, yaitu Card Captor Sakura dan Fujiko F. Fujio.

Begitu masuk ke area pamerannya, pengunjung disambut oleh buku Clow!


Bohong kalau nggak heboh liatnya. Poto-poto cantik dulu, baru deh tengok yang lain. Di ruangan ini, ada penjelasan mengenai cerita Card Captor Sakura, dan karakter-karakternya. Juga ada penjelasan mengenai sejarah serial komik ini, dari yang masih diserialisasikan di majalah komik Nakayoshi, sampai terciptanya Clear Card Hen. Selain itu ada juga lubang kecil yang merupakan tempat ngintipnya Tomoyo. Apa yang diintip Tomoyo? Apalagi kalau bukan Sakura dan Syaoran yang sedang berduaan haha. Punya temen hobi stalking memang menyeramkan.

Btw, karena lubang intipnya nggak boleh dipoto, jadi ya nggak ada potonya deh =((

Well, pokoknya puas-puasin deh di ruangan ini sebelum lanjut ke ruangan berikutnya, karena pengunjung nggak bisa balik lagi kalau udah pindah ruangan,

Ruangan selanjutnya adalah ruang teater kecil. KONNYANYACHIWAAAA!! Kero akan menjelaskan mengenai kekuatan sihir yang terdapat dalam kartu Clow, juga mengapa Sakura berusaha mengumpulkannya. Sebentar banget sih.

Selesai menonton, lanjut ke ruangan berikutnya yang ceritanya teh lagi kena sihirnya kartu Flowers. Di ruangan ini dipajang lukisan berbagai macam bunga, dan yang paling menariknya nih, pengunjung diminta untuk menempel satu stiker bunga di ruangan tersebut. Jadi tuh kayak bunga-bunga bertebaran sepanjang mata memandang. Stikernya itu terserah deh mau ditempel di mana aja oke. Asal jangan di lukisannya aja =))


Berikutnya pengunjung diajak melihat ruang kostum Tomoyo. Itu ya, berbagai macam kain dan benang tersimpan rapih di rak. Dan pastinya, ada kostum-kostum yang dipakai oleh Sakura ketika beraksi menangkap kartu Clow. Cakep? Bangeeeett. Yang ini mah opisial~ Ada empat apa lima kostum yang dipamerkan, yang paling gue suka adalah kostum yang ini.


Setelah puas melihat kostum-kostum cantik yang dibuat khusus untuk Sakura oleh Tomoyo, dipamerkan genkou--astaga ini bahasa Indonesianya apaaaaa?? Draft, naskah? Pokoknya ada genkou aslinya AAAAAAAAAAA!!! Gambar Mokona-sensei memang indah sekali huhu. Ada juga gambar asli yang dipakai untuk gambar sampul komiknya! Coloring-nya indah sekali huhuhu...

Diriku juga ingin punya kemampuan menggambar seperti Mokona-sensei.

Ngarepnya ketinggian woy! Kemampuan gambar lu tuh sebelas-dua belas ama Tegoshi!

Lanjooooott~~

Setelah genkou-nya, giliran komiknya yang dipamerkan. Dibolehkan untuk membaca lho. Terus ada spot untuk poto-poto juga.


Masih belom puas poto-poto? Di ruangan berikutnya ada boneka Kero raksasa! Gedeeeeee banget! Unyuuuuuuu banget! Ada petugasnya yang akan membantu pengunjung kalau dibutuhkan. Sangat membantu bagi pengunjung yang datang seorang diri kayak gue. Aku adalah otaku kesepian~ Tidak punya teman untuk bersenang-senang bersama~

Ada sih, tapi di Palembang dan Jakarta. Yowes lah.


Terakhir, yang dipamerkan adalah kartu Clow, kartu Sakura dan kartu Clear? CMIIW.


Begitu keluar dari area pameran, ada toko yang menjual merchandise khusus pameran. Lucu-lucu lho, dari goodies normal kayak gantungan kunci dan acrylic standee, sampai ada payung. Ada tas Outdoor juga. Tapi ya karena harganya teh mahal-mahal semua u_u Gue cuma beli buku pamflet pamerannya doang. Yah, selain karena mahal-mahal, gue teh pengen ke kafenya juga. Jadi di pamerannya ini ada kafenya! Tau sendiri lah harga makanan di kafe-kafe tema kartun begini harganya berapaan.


Makanannya yang aman cuma burger udang doang. Sisanya tuh udah semacam kare, sandwich (bacon dan ham pastinya), tak bisa kumakan u_u Tadinya masih agak ragu sih mau beli burgernya, karena di dekat Roppongi Hills teh ada Shake Shack. Kepengen nyobain burger jamurnya, tapi ya udah lah ya. Kapan lagi coba makan burger warna pink? Terus karena asa buang-buang duit kalau cuma beli burger udang doang, gue juga beli dessert.


LOCOOOOOOKH BANGEEEEETTT

Overall enyak banget, tinggal si mangga apel aja tuh yang mengganggu. Gue nggak akan pernah bosen berkata bahwasanya mangga di Jepang itu nggak enak.

Selesai ngebucin Sakura, karena sudah malam, sebelum pulang gue sempatkan mampir ke Keyakizaka guna poto-poto illumination-nya.


Cantik sekali, ada Tokyo Tower-nya juga. Salah satu illumination yang terkenal di Tokyo. Terus ya, pas gue lagi poto-poto, gue mendengar bahasa Indonesia!! Yap, ada satu rombongan keluarga (sepertinya) yang sedang berjalan-jalan ke Tokyo. Rame bener dah. "Eh Dek, sini. Berdiri di situ, Mama poto." Haha~ Emak-emak deh ya, emang pasti yang paling rempong sendiri.

Yosh, menuju detik-detik terakhir tahun 2018! Selamat liburan!!

こんばんちわ♪

Siapapun yang tinggal di Jepang pasti mengerti betapa sulitnya mendapatkan tiket masuk Museum Ghibli. Yah, kalau untuk mahasiswa mungkin nggak ada masalah ya karena bisa datang hari apa saja, tapi bagi pekerja? Bisa mendapatkan tiket masuk Museum Ghibli di akhir minggu merupakan sebuah keajaiban. Lebai yeh? Tapi emang beneeeeerr. Sekejap abis tiket akhir minggu tuh u_u Tiga tahun tinggal di Jepang, akhirnya gue menyerah membeli tiket masuk akhir minggu. Pasrah aja lah ambil cuti demi main ke museum satu ini.

No regrets tho.

Museum Ghibli berada di Mita, Tokyo. Stasiun terdekatnya ya stasiun Mita. Ada dua pilihan menuju museum dari stasiun, yaitu naik bis khusus atau jalan kaki. Gue sih merekomendasikan untuk jalan kaki. Sekitar 15 menit dari stasiun. Lebih hemat, dan pemandangan kota Mita juga indah untuk dinikmati. Karena gue ke sananya masih masa peralihan dari musim gugur ke musim dingin, jadi masih ada beberapa pohon yang memerah! Selain itu ya, papan petunjuk arah menuju museum tuh cakep banget hehe.


Jadinya bikin perjalanan menyenangkan setiap menemukan papan petunjuk jalannya. Rutenya nggak rumit kok. Dari pintu keluar selatan stasiun Mita, ambil jalan ke arah kiri. Tinggal luruuuus terus sampai ketemu perempatan. Nyebrang, belok kanan, luruuus lagi sampai ketemu museumnya. Btw karena gue nggak minat naik bis dari awal, gue nggak tau ongkos naik bisnya itu berapa. Bisnya sih yang pasti lucu.


Duh, abis poto udah langsung poto lagi aja nih. Seperti yang udah gue jelaskan di atas, dari perempatan tuh tinggal luruuuus aja sampai ketemu museumnya. Waku waku deh begitu liat gerbangnya.


Dan di pintu masuknya ini pengunjung segera disambut Totoro!!


TENSHON AGARUUUUU ⤴

Btw lagi, gue nggak tau ya kalau yang beli tiket di agen travel kayak gimana, tapi pas gue ke sana tuh dicek identitasnya sama nggak ama identitas yang tertera di tiket. Hemm...

Wes, yang penting kan udah nyampe nih ya. Siap-siap bertualang di dunia Ghibli!


Oh iya, bagi pecinta Ghibli pasti udah tau kan ya kalau di museumnya ini dilarang poto. Nah, aturannya itu teh hanya berlaku di dalam gedung doang. Kalau di luar gedung, pengunjung bebas poto-poto. Jadi tenang saja, hasrat narsis dan pansos warga Indonesia tetap dapat terpuaskan di Museum Ghibli.

Begitu masuk ke dalam Museum Ghibli tuh, perhatikan segala sudut yang ada. Dari jendela, pegangan tangga, furnitur, pernak-pernik kecil di tembok, duh, penuh dengan dunia Ghibli deh. Rasanya tuh baru dari tempat penukaran tiket aja bakal makan waktu lama hanya untuk mengapresiasi jendelanya doang.

Pertama-tama gue masuk ke ruangan yang gue nggak inget namanya—pastinya—udah gitu pamfletnya udah dibuang juga, di ruangan ini pengunjung bisa melihat cara kerja animasi. Bagaimana sih dari gambar-gambar bisa menjadi gambar bergerak aka animasi. Di ruangan ini juga indaaaah banget. Mesmerizing deh liatnya. Ini bahasa Indonesianya apa deh? Terpana? Kok asa feel-nya beda. Wes, pokoknya gue bisa anteng lama di sini cuma buat memperhatikan detail background per adegan yang ada, atau menonton contoh animasi Totoro.

Selanjutnya, karena gue laper banget, nggak pakai liat-liat ruangan yang lain, gue langsung menuju ke restorannya yang bernama "Mugiwara Boushi" aka Straw Hat. Menunya bisa dicek di tautan berikut. Antriannya lumayan lama. Gue kurang ngeh juga waktu itu ngantri berapa lama karena asyik baca novel. Satu setengah jam kayaknya ada sih. Restorannya juga indah banget interiornya. Tapi gue agak ragu untuk poto, jadi cuma poto makanannya doang. Itu pun potonya pakai kamera hape. Gue pesan Chicken Cream Pasta, Anzu & Chocolate Cake, dan teh Ceylon.


Pastanya enak banget. Gue bukan tipe yang suka dengan cream pasta, tapi yang ini enak. Nggak bikin eneg. Rasa krimnya nggak sekuat cream pasta yang biasanya ada di Jepang, apalagi di Indonesia. Ayam asapnya juga enak banget. Tehnya biasa aja. Honestly teh Ceylon rasanya terlalu mirip dengan teh-teh pasaran yang ada di Indonesia. Gue masih nggak bisa membedakan rasa teh Ceylon yang enak dan biasa-biasa aja itu kayak gimana. Hemm, masih nggak mahir nih di dunia pertehan.

Kembali ke makanan yang terakhir, yaitu dessert.


INI ENAK BANGET. Bagi siapapun yang mengunjungi Museum Ghibli, jangan lupa untuk mencicipi dessert yang ada di restorannya. Anzu itu buah aprikot. Jadi di setiap lapisan kuenya itu ada selai buah aprikot. Selainya ini enak banget huhu. Udah gitu ada aprikot keringnya juga kan jadi topping kuenya. Mamih, Jepang kenapa dessert-nya enak-enak u_u

Setelah kenyang, baru deh keliling-keliling museum. Lo nggak bisa gerak dalam keadaan perut keroncongan. Percaya lah.

Ruangan yang gue kunjungi setelah makan adalah replika ruang kerja Ghibli.

Ugh.....

Kalian detil sekali sih kerjanya. Gue kembali dibikin terpana melihat color palette doang. Haha. Karena bukan hanya sekadar color palette per karakter, tapi bahkan per waktu. Color palette karakter A normal, ketika terkena cahaya matahari, ketika malam hari, ebuset ampe segitunya lho. Dipajang juga Cels yang dipakai oleh Ghibli dalam memproduksi animasi mereka sebelum ada teknik digital. Pas lagi liat cels ini takjub banget deh memang ya dengan para animator. Sebelum pintu keluar dari ruangan ini, ada salam dari Hayao Miyazaki. Pas baca salamnya ini, nangis dong ="D

Ceritanya tuh ketika lagi bebersih studio, mereka menemukan semua cels itu, kemudian memutuskan untuk menaruh cels tersebut di museum. Miyazaki-kantoku menjelaskan bagaimana kenangan-kenangan yang terdapat pada cels tersebut terutama kenangan bersama mendiang Isao Takahata. Ya gimana gue nggak nangis coba kan?

Well, karena di tempat umum, jadinya cuma menitikan air mata sih. Begitu aja gue udah diliatin bocah, gimana kalau beneran nangis.

Lanjut muter-muter gejeh, belanja-belanja suvenir (cuma beli coklat doang sih buat oleh-oleh), lanjut deh keluar gedung untuk poto-poto!!


Uuuuuuuhh.... Kenapa sih begitu doang aja udah bisa bikin gue loncat kegirangan kayak anak kecil. Ghibli banget nggak sih ini? Rumahnya, pompa airnya, bunga-bunganya, semuanyaaaaaaa.

Salah satu yang iconic di Museum Ghibli adalah Robot dari film Tenku no Sora Laputa (Castle in The Sky). Patung Robot ini ada di atap gedung museum. Tangga menuju atapnya aja menggila, dikelilingi pohon menjalar. Cantik deh. Begitu sampai di atas, langsung ketemu deh dengan Robot.


Pemandangan dari atap juga bagus lho. Jangan dilewatkan ya.


Begitu lah sekiranya petualangan gue di Museum Ghibli. Museum ini sangat gue rekomendasikan, bahkan bukan hanya untuk pecinta animasi Ghibli, tapi bagi siapapun yang berkunjung ke Tokyo, jangan lupa untuk memasukan museum ini ke dalam itinerary perjalanan kalian.

Pas keluar ya, seperti yang sudah gue jelaskan di pembuka post ini, di Mita masih ada momiji! Tepat di sebelah Museum Ghibli, ada taman Inokashira. Pohonnya tuh masih banyak yang meraaaahh. Bagus deh.


Pulangnya, mampir sebentar ke Marunouchi Illumination di dekat stasun Tokyo. Kebetulan untuk ke Mita dari Kawasaki, salah satu tempat transitnya bisa lewat stasiun Tokyo. Kembali poto-poto deh, cekrek-cekrek, tapi nggak gitu lama karena dingin banget. Makin merinding begitu liat ada pasangan yang sedang poto pre-wedding di sana. Si mbaknya kan pakai wedding dress. Tipis banget kan itu bagian badan atas. Dia yang pakai wedding dress, gue yang menggigil.


Kalau udah musim dingin tuh wajib banget deh hunting illumination di Jepang.

Btw, dua hari dari main ke Museum Ghibli, gue nonton konser orkestra Ghibli! Bukan konser yang diadakan si komposer aslinya sih, tapi lumayan kece lho, karena MC-nya teh pengisi suaranya Nausicaa. Udah gitu ya!! Gue dapet tempat duduk tepat di atas panggung! Jadi bisa menonton permainan orkestranya dengan saksama. Jarang-jarang lho bisa dapet tempat duduk strategis gitu.


Penampilannya menyenangkan sih, tapi kayak ada yang kurang. Yah, emang nggak mungkin semegah konser Joe Hisaishi lah yaaaa, tapi tetap aja ada sedikit rasa kurang puasnya. Btw konsernya ini bakal diadakan lagi musim panas taun 2019. Siapa tau kan ya ada yang kebetulan ke Jepang dan pengen nonton konser orkestranya.

こんばんちわ♪

Hari ini gue iseng jalan-jalan ke Yokohama. Yah, jalan-jalan sore seperti biasa~ Pengen poto apapun yang bisa dipoto, sekalian mau nge-kafe cantik =)) Intinya sih lagi jenuh banget di rumah. Pengen cari suasana yang berbeda untuk sekadarbaca novel. Yaudah deh, main ke Yokohama aja kan ya yang deket.

Btw di perjalanan menuju stasiun, gue melihat kucing di dalam mobil hahahaha. Ini bukan kucing yang sengaja ditinggal di mobil ama yang punya, tapi karena dingin, entah lewat mana, si kucing masuk ke dalam mobil mencari kehangatan XD


Masuk dari mana deh lo ciiing? Astaga, lucu banget sih bikin gemes.

Lanjooot~~

Seperti biasa, pertama-tama gue bertolak ke Motomachi dulu. Niatnya sih mau poto kucing, entah karena dingin atau apa, taman Motomachi yang biasanya banyak banget kucing, sepi dong. Kagak ada satu pun kucing di sana. Mood mulai jelek, udah mana dingin, nyantai di Paty Cafe saja lah.

Pengennya sih gitu, eh penuh.
Diminta tunggu. Yaa, oke lah~ Toh bisa nunggu sambil baca novel.

Andaikan nunggunya nggak di luar ya. Buset dah, dingin woy!! Males amat gue nunggu di luar mah. Mood makin jelek, langsung aja deh pindah ke Taman Yamashita. Surprise, di sana pohon gingkgo sedang menguning semua! Akhirnya, ada sesuatu yang bisa dipoto.

Tapi dengan bodohnya, sepertinya potonya teh keapus =A= Duh, kok bisa bego banget gini sih huhu T_____T

Lupakan masalah poto yang keaapus, abis poto-poto pohon ginhkgo itu, gue turun ke pinggir laut. Yah, hanya menghabiskan waktu dengan poto bunga-bunga mawar yang sedang mekar. Juga poto pemandangan taman Yamashita di malam hari. Musim dingin malamnya lebih cepat. Jam setengah lima aja udah Magrib. Jadi jam limaan tuh udah lumayan gelap.

Taman Yamashita pas malam tuh lumayan cantik lho. Lampu-lampu yang menyala dari kapal yang ada di pelabuhan Yokohama bikin suasana jadi romantis. Salah satu tempat buat kencan haha. Biasanya banyak yang suka night cruising sekitaran Yokohama. Muter Yokohama - Odaiba gitu.


Karena badan semakin menggigil, gue bergegas menuju Minato Mirai. Pengen cari makan yang anget-anget huhu. Dingin... Udah mana nggak jadi nge-kafe kan, jadi laper banget. Sesampainya di sana, di Akarenga sedang diadakan Christmas Festival! Udah semangat aja kan tuh gue nyari cemilan. Sial, makanannya mahal-mahal semua. Bisa ampe ada yang 2000-an Yen lebih. Buset dah ya, ketimbang acara festival begonoan aja makanannya mahal banget =((


Akhirnya semakin bergegas menuju World Porter. Pengen makan Gindaco. Dingin-dingin makan takoyaki hangat sepertinya menyenangkan sekali. Tapi yah, pengennya sih gitu. TAPI GINDACO-NYA NGGAK ADA! Astaga... Sekarang kalo main-main ke Minato Mirai nggak bisa nyemil Gindaco lagi huhu.

FYI, Gindaco itu takoyaki paling enak. Asalnya dari pasar ikan Tsukiji. Luarnya renyah, dalemnya lembut, rasanya makyos, topping-nya wah. Perpaduan lengkap dah. Kalah takoyaki-takoyaki yang ada di Osaka.

Yak, saya siap digampar bolak-balik orang Osaka.

Demi mengembalikan mood yang udah ancur-ancuran, nggak jadi nyemil di Paty Cafe, nggak ketemu kucing pun di taman Motomachi, makanan festival yang menggiurkan tapi mahal-mahal, dan kedinginan parah, gue teringat kalau di Minato Mirai itu sekarang ada Shake Shack, sebuah restoran burger cepat saji dari Amerika. Berita bagusnya, Shake Shack itu sama seperti McD, patty-nya hanya menggunakan daging sapi tanpa tambahan apapun. Cus lah, karena denger-denger Shake Shack teh enak.


Enak broh. Rasanya sih ggak gitu beda ama McD. Yang bikin beda itu ada topping sayurnya, dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding McD. Nggak ampe segede Whopper-nya Burger King sih. Terus kentang kejunya AAAAAAAAAAAAAA!!!! Itu enak banget. Kejunya enak, bukan tipikal saus keju yang bikin eneg.

Yang bikin males cuma harganya. 700-an Yen untuk satu burger. Mahal banget sumpah. Di McD udah bisa dapet paket minum dan kentang. Gue pesen Shack Burger yang single, Cheese Fries, dan Shack-made Lemonade. Beginian doang aja udah abis 1700-an Yen. Aje gile, bisa dipake makan sepuasnya di Suipara. Enak sih, tapi kayaknya gue bakal mikir dua kali untuk makan di sini lagi.

Setelah kenyang, gue memutuskan untuk pulang saja lah. Pengen poto-poto di Cosmo World, tapi udah nggak sanggup ngeluarin tanggan dari kantong saking dinginnya. Tapi! Kalau lagi main ke Minato Mirai, pas pulang itu wajib banget mampir dulu ke Chatime. Tokonya dekat banget dari stasiun Minato Mirai.

Dear Chatime Jepang, diriku setia menanti Strawberry Yogurt Smoothie seperti yang ada di Chatime Indonesia.

Selain Chatime, gue juga beli taiyaki di dekat stasiun. Betapa beruntungnya menu Magikarp-yaki sedang dijual. Jadi taiyakinya teh bukan sekadar bentuk ikan, tapi bentuknya Magikarp, pokemon ikan yang nyebelin itu lho.

Gue sebut menyebalkan karena butuh banyak sekali Magikarp untuk bisa berubah jadi Gyarados.

Bagi yang ingin Magikarp-yaki, tokonya ini banyak sekali cabangnya. Bagi wisatawan mungkin yang paling terkenal itu cabang Asakusa. Silakan dicoba kalau lagi main-main ke sana~

Udah ada cemilannya, udah ada minumannya, nyantai dulu deh jadinya di Chatime sambil baca novel. Bosen, baru pulang.

Astaga gabut amat hidup gue.
Newer Posts Older Posts Home

pandamusume

Chikaです♪
Full Time Fangirl

Harowota yang doyan banget makan.
Tabe-aruki is life! Menulis tentang hal
apapun yang dia suka.
Read More

POPULAR POSTS

  • Komik: Fruits Basket Another
  • Apabila Bertemu Diri Sendiri Sepuluh Tahun yang Lalu
  • Libur Paskah: Bandung

recent post

Recent Posts Widget

Categories

  • blabberings 27
  • burari 19
  • fandom 40
  • nikki 63
  • tabearuki 13
  • tabi 19
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (6)
    • ►  June (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (20)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2018 (34)
    • ▼  December (3)
      • Pameran Card Captor Sakura di Roppongi
      • Museum Ghibli
      • Nikki: Jalan-jalan Sore di Yokohama
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (3)
    • ►  June (6)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (39)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)

Followers

itadaikimassu

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates