ぱんだ娘。あるある
  • Home
  • Chika
  • Fandom
  • Sitemap

こんばんちわ♪

Abis liat-liat sebuah postingan di Facebook, dan kembali ada yang ngotot nggak terima kalau kartun dan anime itu sama. Kartun itu animasi barat! Anime itu animasi Jepang! Ya Tuhanku.....

Gue tau kok kalau sekarang ini sudah terjadi penyempitan makna untuk kosa kata anime. Sekarang ini udah umum pengertian anime itu ya berarti animasi produksi Jepang. Gue ga akan menyangkal hal tersebut. Yang pengen gue bahas adalah orang-orang yang ngotot kartun dan anime itu berbeda. Bilang aja sih lu nggak mau, alias nggak sudi anime disamain levelnya dengan kartun barat yang identik dengan Disney atau kartun animasi anak. Anime is laf! Anime is laif!

Pertama-tama, gue nggak bilang kalau tulisan gue ini udah pasti bener. Gue cuma mau jelasin, kenapa kartun dan anime itu sama aja menurut pemahaman gue selama kuliah sastra Jepang dan deain grafis yang hanya sebentaaaaaar banget. Seenggaknya, gue ada sedikit ngebuka Wikipedia, kamus Oxford dan KBBI pastinya.

Jadi begini kawan, ada yang berargumen "kalau animasi dan kartun itu sama kenapa kok orang Jepang nggak ngambil dari kosa kata cartoon tapi malah makenya kosa kata animation?" Ya karena emang kartun dan animasi adalah dua hal yang berbeda.

Pertama-tama, coba kita lihat kosa kata kartun, dalam bahasa Inggris ditulis dengan cartoon. Kartun pada dasarnya adalah sebuah ilustrasi yang lucu (dalam arti membuat tertawa, bukan imut atau unyu). Mau tau kartun itu yang kayak gimana? Ilustrasi-ilustrasi yang sering dimuat di koran untuk mengkritik pemerintah contohnya. Itu disebut kartun.

Kalau kita lihat pengertian cartoon di kamus Oxford, ada beberapa pengertian di sana. Yang pertama, pengertian seperti yang sudah gue jelaskan di atas. Ilustrasi humor, terutama sindiran sarkas yang dimuat di koran.

Pengertian yang lain adalah film yang menggunakan teknik animasi. Bisa disebut juga dengan animated cartoon. Di Wikipedia bisa diliat pada bagian animation. Nah, gambar kartun yang dirangkai sedemikian rupa dengan urut agar tampak seakan-akan gambar tersebut bergerak. Ini lah yang disebut dengan animasi. Yang kemudian lebih sering disebut dengan cartoon saja, karena animated cartoon atau kartun animasi itu kepanjangan broh.

Udah jelas belom nih ya? Kartun adalah gambar dua dimensi. Biasanya memiliki humor yang bersifat satir. Sedangkan animasi adalah gambar dua dimensi yang bergerak. Bisa disebut juga dengan film animasi.

Masih mau nanya juga kenapa bahasa Jepang ngambilnya dari kata animation, bukan cartoon? Terlalu... Anime itu gambar bergerak kan ya? Jadinya ya mereka ngambilnya kosa kata animation. Dalam pelafalan bahasa Jepang, jadinya animeeshon. Disingkat anime.

Ada lagi yang memberi teori paling absurd yang pernah gue baca selama ini. Cartoon adalah gabungan dari dua kata, yaitu character dan toon.

Boleh nangis?

Gue nggak tau dia dapet ide dari mana kok bisa-bisanya mikir ke sana. Cartoon adalah satu kata tunggal. Bukan gabungan dari dua kata. Sedangkan kosa kata toon itu adalah kata informal dari cartoon. Nggak percaya? Silakan gugling. Kurang percaya Google? Atau mungkin boleh gue bilang, kurang bisa mencari informasi yang pasti di Google? Ke perpustakaan gih sono! Cari sumber tulisan yang mengatakan kalau cartoon adalah singkatan dari kata character dan toon. Semoga ketemu.

Honestly, selama ini gue selalu merujuk kosa kata anime as in Japanese. Mungkin bisa dibilang kayak gini, anime dalam bahasa Jepang artinya adalah film animasi secara keseluruhan. Persetan itu produksi mana, selama itu adalah gambar yang bergerak, 2D atau 3D, disebut dengan anime. Sedangkan di jaman now ini, anime sudah masuk ke dalam kosa kata bahasa Inggris yang memiliki arti animasi dengan style gambar ala komik Jepang atau produksi Jepang.

Oh, plis, jangan paksa gue jelasin kalau komik dan manga itu sama aja. Kaga ada bedanya. Cuma beda bahasa doang. Plis, yang masih ngotot komik dan manga itu beda, loncat gih ke laut. Tenggelamkan dirimu sendiri tanpa harus disuruh Bu Susi.

Terus ya, yang pada suka banget berdebat membandingkan dengan bahasa Inggris. Meanwhile kita teh ngomongnya pakai bahasa Indonesia. Nggak ada kah yang mau mengakui kalau kartun dalam bahasa Indonesia bisa merujuk juga kepada film kartun seperti layaknya kartun animasi? Kalau udah kayak gini nggak salah dong kalau ada yang menyebut anime sebagai kartun. Ya anime kan gambar bergerak. Ya emang film kartun.....

Okeh, gue nggak tau gimana cara jelasinnya lagi biar mudah dimengerti.

Gue pun, yang sebegitunya ngotot kalau kartun dan anime itu SAMA, seringnya menggunakan kosa kata anime. Ya sekeliling gue demen Jejepangan semua. Nggak ada masalah kalau gue nyebutnya anime. Tapi akan bermasalah ketika gue memakai kosa kata anime kepada orang yang nggak ngerti. Nenek gue gitu misalnya. Pun, misalnya lagi ngobrol ama orang Jepang terus nyebutnya cartoon. Cengo yang ada mereka. Yang ada malah ngira gue sok bisa bahasa Inggris banget....

Jadi plis banget.... Kaga usah ngegas, apalagi bikin teori sendiri (kasus cartoon dari kata character dan toon) ketika ada normies yang nyebut anime sebagai kartun. Ya emang di bahasa kita mah disebutnya kartun. ==a

Tapi malah gue yang ngegas tiap liat orang komentar kalau anime dan kartun itu beda...

こんばんちわ♪

Minggu lalu ada bus tour dari kantor ke Ibaraki. Gue sebenernya jaraaaang banget ikutan event kantor, tapi karena lagi ada pegawai dari kantor cabang Jakarta dan mereka agak dipaksa untuk ikutan bus tour, jadi lah gue ikutan juga buat nemenin mereka. Kebetulan juga salah satu tujuan bus tour kali ini ada yang menarik.

Tempat menarik yang gue maksud adalah tujuan pertama, yaitu Warp Station Edo. Dari dulu pengen banget ke sini karena banyak drama atau film yang syuting di tempat ini. Memang menarik tempatnya. Saking real-nya ampe kayak perkampungan yang ditinggal ama warganya atau perkampungan zombie. Rumah-rumahnya yang mungkin perkampungan orang biasa, bukan samurai atau tuan tanah maksudnya, rumahnya tuh kayak mau rubuh. Kumuh banget. /woy!


Ada yang merasa familiar dengan pemandangan di atas?

Itu poto ambil angel-nya ngotot banget supaya nggak keliatan pager-pager modern. Biar suasana jadulnya nggak rusak gitu~ Tapi hasilnya malah kayak apaan tau, nggak jelas ==a

Selain area pemukiman, ada juga area istana dan taman ala Jepang. Ada juga gerbang yang kalo di film-film sih biasanya dipakai jadi gerbang masuk ke Edo gitu. Terus penjaga gerbangnya melihat ada musuh di kejauhan, "musuh sudah dekat! Segera tutup gerbangnya!!" Langsung mengkhayal gitu liatnya haha. Taman Jepangnya juga bagus.


Selain itu suka ada pertunjukan ninja? Pegulat meksiko yang pake topeng-topeng ngga jelas? Sekitar dua itu lah. Terus pas lagi bus tour itu kayaknya ada idol local yang lagi promosi di sana. Apa lagi ada event yak... Entah lah. Jajanan juga pastinya ada. Yang sempet gue liat sih taiyaki dan takoyaki. Tapi nggak ada yang gue beli. Lagi nggak tertarik buat jajan.

Di sana gue dan temen-temen gue cuma asik poto-poto gejeh. Beneran deh, absurd banget poto-potonya. Semacam yang pura-pura mau maling di rumah orang. Yankee nyasar ke jaman Edo. Bahkan temen gue ada yang ampe minta poto kayak Gintoki gyahahahahah.

Yang bikin gue bingung, di sana ada Doomo-kun! Gue malah jadi hebohnya gara-gara liat Doomo-kun. Parah dah poto-potonya mah. Semuaaaa orang pada berebut poto di dalam Doomo-kun (?).


Selanjutnya makan siang di.......... Apapun itu nama restorannya. /plak Menunya chirashi sushi~~ Gue milih duduk di counter, biar bisa liat chef-nya menyiapkan chirashi sushi dari dekat. Yappa sashimi tte saikou!! Salah satu jenis masakan ikan yang bisa gue makan, ikan mentah! /woy


Setelah makan siang, rombongan berangkat ke winery. Harusnya sih gue nggak salah sebut namanya. Tempatnya menarik, tapi karena lagi musim gugur ladang anggurnya kayak yang nggak asik gitu haha. Di dalam gedungnya ada kayak museum kecil mengenai sejarah wine di Jepang, juga sejarah tentang winery itu sendiri. Ada juga alat-alat tradisional untuk membuat wine. Selain juga pastinya ada tokonya.


Selain yang berhubungan dengan wine, ada juga taman bambu dan entah itu bangunan apa ala Jepang. Di sekitarnya ada pepohonan pinus. Indaaaah banget, apalagi pas lagi musim gugur kayak sekarang. Dedaunan yang gugur juga jadi bikin cakep jalanannya. Lumayan banget lama nangkring di sini. Adem banget rasanya. Potonya ada di pembuka post di atas.

Tujuan terakhir adalah Ushiku Daibutsu. Konon kabarnya merupakan patung Budha tertinggi di dunia. Ampe masuk Guinness Record. Tapi sungguh, ketika lo liat patungnya langsung. Ebuset. Gede banget. Sepanjang perjalanan dari tempat parkir bis sampai masuk ke area patuung Budhanya tuh komen gue sama. "Gede banget." Berkali-kali. Ampe temen gue empet dengernya. Atuh beneran gede banget.


Liat dah. Ampe ukuran image yang gue pakai untuk blog ini aja kaga cukup pas. Asli dah, gede banget. Segede-gedenya banget. Nggak ada komen lain selain gede banget.

Tapi kayaknya kalau mau ke sini lebih bagus pas musim semi. Banyak bunga-bunganya. Kalau pas musim gugur kayak gini sih..... Dingin doang orz. Dingin banget sumpah. Anginnya kenceng pula.

Begitulah.

Apanya!

Post kali ini kebanyakan poto haha. Atuh lah, yang menarik hati cuma Warp Station Edo. Itu pun pas bener-bener ke sana, ya gitu.... Cuma poto-poto gejeh nan absurd. Jadinya emang kurang ada yang bisa diceritain. Intinya sih, post ini cuma buat pamer poto doang haha.


こんばんちわ♪

Tidak terasa tahun 2017 hanya tersisa kurang dari dua bulan! Cepet banget. Gue bahkan kayak nggak gitu ngerasain musim gugur, tau-tau udah musim dingin aja. Apa aja yang udah lo lakukan selama sekitar kurang lebih 10 bulan terakhir? Kalau gue, menargetkan untuk membaca seluruh komik dan novel yang ada. Alhamdulillah sih, tinggal satu novel lagi yang sedang dibaca. Setelahnya ada buku Harry Potter - A History of Magic. Pasti bakal butuh waktu lama banget buat kelar baca buku itu.

Well, di post kali ini gue pengen cerita kisah ketika temen dari Indonesia sedang jalan-jalan di Jepang. Karena dia datengnya pas banget lagi long weekend, jadi gue bisa nemenin dia main selama di Tokyo.

Pertama-tama dia minta ditemenin ke sebuah toko stationary bernama Tools yang berada di Shinjuku. Ada brush pen yang lagi dicari ama temen gue yang memang demen ngomik.

Saat itu gue nggak kepikiran untuk ngambil potonya, tapi tokonya itu kecil. Meskipun kecil mampu bikin mata berbinar-binar bagi yang doyan menggambar terutama ngomik. Copic berjejer buanyaaaaaaakk sekali. Gue pun hampir aja khilaf kepengen beli brush marker, tapi untungnya masih bisa menahan diri karena harganya mahal sekali u_u

Dari Shinjuku kita bertolak ke Okachimachi untuk makan ramen halal. Di Jepang, muslim nggak bisa sembarangan makan ramen karena makanan satu ini udah dijamin keharamannya wakakakak. Jadi lo harus ke warung ramen halal. Kali ini gue dan temen gue meilipir ke Ayam-Ya. Lokasinya nggak gitu jauh dari stasiun JR Okachimachi.

Sesuai nama warungnya, ramen yang disediakan memakai kaldu ayam. Harganya relatif standar sih, 800-an Yen. Menu selain ramen juga ada, tapi gue nggak gitu inget ada apa-apa aja. Haha. Yang pasti, sangat disayangkan tidak ada gyoza di warung ramen ini. Padahal ramen dan gyoza itu kan best match. Racun Build mulai masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.

Ramen yang tersedia ada dua, shoyu ramen dan shio ramen. Selain ramen yang biasa (?) ada juga tsukemen, tipe ramen yang mi dan kuahnya terpisah. Cara makannya, mi dicelupkan ke kuah kayak lagi makan martabak telur dicelupkan ke sausnya (?). Absurd kan penjelasan gue muhahahah.


Temen gue pesen yg shoyu ramen, sedangkan gue pesen shio ramen. Kita berdua pesen yang rasa kaldunya lebih kuat (noukou). Biar kata rasa kaldunya kental, tapi rasanya tetep ringan dan nggak bikin eneg kayak paitan soup. Untuk porsinya sih, normal. Senormalnya porsi ramen di Jepang, GEDE. Dijamin bikin kenyang.

Gue pribadi lebih suka Ayam-Ya dibanding Narita-Ya yang ada di Asakusa.

Selanjutnya rada bingung antara ke Yokohama atau Enoshima. Dua-duanya sama-sama menyenangkan. Hanya saja, kalau dilihat dari waktu reservasi makan malam, yaitu jam tujuh malam, Enoshima agak terlalu memakan waktu. Lebih aman kalau jalan-jalan ke Yokohama. Tapi ya, berhubung temen gue ini juga doyan jajan, berangkat deh ke Enoshima haha. Tabe-aruki time!!

Di Enoshima nggak gitu lama sih. Cuma menikmati beberapa jajanan doang. Tapi karena sekarang udah musim gugur, jadi malamnya itu cepat. Jadinya kita kebagian liat pemandangan Enoshima di malam hari. Keren banget lampu-lampunya, mau yang di pulau, maupun di sepanjang pantai Shonan.


Terakhir, kita ke Shibuya untuk makan malam. Gue udah reservasi tempat di restoran Hanasakajisan, restoran shabu-shabu. Restoran ini menyediakan menu halal dengan daging sapi Miyazaki Wagyu yang lezat itu. Kita pesan paket yang 4500 Yen. Beneran deh, bega banget.

Honestly, untuk lidah orang Indonesia, makanan Jepang semahal apapun mungkin akan terasa biasa-biasa aja. Kenapa? Karena makanan Jepang tuh kurang bumbu! Enak sih, tapi asa ada yang kurang. Contohnya shabu-shabu ini. Cuma pakai kaldu doang. Udah.

Dagingnya sih nggak usah ditanya, UENYAK BANGEEEEETT!! Dagingnya tuh lembut banget. Sisanya bagi gue biasa-biasa aja, kecuali sashimi dan tempura jagung. Rasa manis jagungnya nggak biasa. Jauh lebih enak dan manis dari jagung manis pasaran.

Uniknya, kita ditawarin mau pakai cabai dan bawang putih atau nggak untuk campuran kaldunya. Kita pilih pakai cabe doang. Jangan dibayangin jadi pedes ya. Bahkan nggak ada rasa cabenya sama sekali. Nah, yang lebih unik lagi, ada cabe di saus shashimi. Jujur, aneh makan sashimi dengan tambahan rasa langu cabe. Bukan rasa pedas ya.

Untuk ikan bakarnya, bagi gue yang nggak doyan ikan masak, ya rasa ikan. /plak Tapi nampaknya, ikan bakarnya ini enak menurut temen gue. Gue pribadi cukup suka pas motong ikannya pakai sumpit, dibakarnya tuh ampe kulitnya garing, jadi ada bunyinya haha. Tapi bagaimanapun juga, ya ikan bakar. IKAN. Gue nggak doyan ikan.

Poto makanannya sebenernya ada... Tapi di hape, dan hape gue lagi rusaaaaakkk T_________T Baru bisa benerin atau beli barunya nanti pas akhir minggu u_u

Hari berikutnya gue nemenin dia jalan-jalan gejeh di stasiun Tokyo dan Odaiba.

Di stasiun Tokyo, gue ajak dia ke Depa-Chika yang ada di lantai bawah tanah stasiun. Di sana banyak toko oleh-oleh, dari yang mainstream kayak makanan dan cemilan, sampai toko-toko racun yang sanggup bikin duit lu abis dalam sekejap. Temen gue pun kemakan racun Ghibli pas masuk toko Donguri Kyowakoku yang merupakan toko official yang menjual goodies Ghibli.

Sedangkan gue? Abis main gacha Build. Yeah! Yang penting udah punya full bottle panda!!

Dari stasiun Tokyo, kita jalan ke Odaiba. Pas nyampe sana, kebetulan banget lagi ada kontes Soran Bushi. Gue terpana dengan bendera-benderanya yang gede banget itu. Dan karena sedang ada kontes kayak gini biasanya ditemani pula dengan berbagai jajanan kaki lima haha. Cuma beli Gyutan Stick doang sih, karena yang lain makanan berat yang sekali makan lo kenyang. Jadi nggak bisa makan banyak kan kalo gitu~

Setelah merasa puas menggejeh di Taman Seaside Odaiba, kita melipir ke toko Fuji TV. Lagi-lagi ngeliat racun-racun dari berbagai kartun yang tayang di Fuji TV, kayak Ansatsu Kyoushitsu, Dragon Ball, Dr. Slump, dan One Piece. Nggak lama-lama banget sih di Fuji TV, karena tujuan utama ke Odaiba untuk liat patung Gundam yang terkenal itu.


Well, yeah. Gue bukan penggemar Gundam. Gue cuma bisa berkata, "wogh! Keren!" Begitu liat patung Gundam yang konon katanya ukurannya itu 1:1. CMIIW. Sembari nunggu temennya temen gue (temen gue ini jalan-jalan ke Jepang berdua dengan temennya), kita poto-poto gejeh ala turis. Maklum, norak ngeliat patung robot segede gaban, meskipun ini bukan Gaban.

Ada yang ngerti nggak tuh? XD

Setelah mereka akhirnya bertemu, kita ditarik ama temen dari temennya temen gue yang orang Jepang (yo men, temenception) untuk cuci mata di Odaiba Icchome Shoutengai yang ada di dalam gedung Odaiba Decks. Tempat ini dibikin seperti daerah pertokoan di jaman Showa. Retro-retro edgy gimana gitu deh~ Banyak dijual jajanan yang bikin nostalgia nggak hanya untuk orang Jepang, tapi kita orang Indonesia pun juga pasti kebawa nostalgia ke jaman SD.

Menarik banget deh pertokoan retro ini. Lain kali gue coba ke sana untuk ambil poto-poto dan bikin post khusus karena pas ke sana bareng temen gue ini teh batre kamera gue udah melemah u_u Jadi nggak ada ambil poto. Tempatnya ketjeh banget padahal.

Btw di sana gue sempet ketemu ama emak-emak norak nyebelin. Gue yakin banget mereka orang Indonesia karena setengah menghardik gue, "awas dong mbak!" ketika gue lagi liat-liat boneka pokemon. Kayaknya mereka mau poto di situ tapi ada gue yang mengganggu keestetikaan poto mereka. Mau poto mah ya bilang aja baik-baik. Nggak usah pake nyolot. Udah ada duit bisa jalan ampe ke luar negeri, tetep aje bertindak sesuka hati. Udah kayak Sungokong.

Selepas dari sana, udah harus balik ke dunia nyata. Temen gue udah harus cau ke bandara untuk pulang ke tanah air.

Lumayan banget lah hiburan selama dua hari. Dua hari capek jalan. Dua hari kenyang makan. Buhahahahaha.
Newer Posts Older Posts Home

pandamusume

Chikaです♪
Full Time Fangirl

Harowota yang doyan banget makan.
Tabe-aruki is life! Menulis tentang hal
apapun yang dia suka.
Read More

POPULAR POSTS

  • Komik: Fruits Basket Another
  • Apabila Bertemu Diri Sendiri Sepuluh Tahun yang Lalu
  • Libur Paskah: Bandung

recent post

Recent Posts Widget

Categories

  • blabberings 27
  • burari 19
  • fandom 40
  • nikki 63
  • tabearuki 13
  • tabi 19
Powered by Blogger.

Blog Archive

  • ►  2020 (6)
    • ►  June (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (20)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (34)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (6)
    • ►  July (3)
    • ►  June (6)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2017 (39)
    • ►  December (2)
    • ▼  November (3)
      • Anime! Bukan Kartun!
      • Bus Tour: Ibaraki
      • Hello November
    • ►  October (3)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)

Followers

itadaikimassu

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates